Gegara Sampah, Warga Pesisir Barat Lampung Diamankan Polisi
DIAMANKAN: Pelaku penganiayaan di Pasar Krui diamankan oleh Polsek Pesisir Tengah setelah insiden terkait sampah.-FOTO IST -
“Batunya lumayan keras, kira-kira 30 cm. Saya sempat nangkis pake tangan tapi tetep kena kepala,” jelas Nopri.
Pria yang mengaku sebagai karyawan swasta ini mengaku, saat kejadian terlapor membawa teman. Alih-alih melerai, teman terlapor justru memegangi tubuhnya. “Temannya itu kayak pura-pura mau misah tapi malah pegangin badan saya,” sesalnya.
Akibat insiden tersebut, tangan dan kepala Nopri mengalami luka sehingga harus menjalani rawat inap di rumah sakit. “Saya langsung laporan malem itu juga. Nah ini Alhamdulillah udah dapet kamar rawat inap,” terangnya.
Menurutnya, permasalahan itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara mereka. Sayang, Nopri enggan membeber kesalahpahaman tersebut.
Nopri hanya berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti kasus tersebut secara profesional. “Harapan saya ya diproses sesuai hukum,” tutupnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Johny Wahyudi saat dikonfirmasi justru memiliki versi lain. “Bukan penganiayaan. Justru tangan saya yang luka dan baju sampe robek,” katanya.
Menurut versi Johny, Nopri lah yang terlebih dahulu menghubunginya melalui ponsel. Dari komunikasi itu, katanya, Nopri sempat melontarkan kalimat-kalimat tidak pantas. Termasuk kalimat bernada menantang.
“Ya sudah, saya coba datangi dia, tanya lokasinya. Karena dari awal justru dia yang pengen bener ketemu saya. Kebetulan saya juga lagi di daerah Tanjung Karang,” ungkap Johny.
Ia melanjutkan, sebelum bertemu Nopri sempat beberapa kali berpindah tempat. “Dia bilang di Begadang, saya ke sana nggak ada. Terus bilang di Teluk, nggak ada lagi. Akhirnya dia kirim lokasinya terakhir,” ucapnya.
Saat bertemu, sambung Nopri, mereka sempat saling adu argumen. Namun kemudian Johny menyudahinya dan balik badan hendak pergi. Sayangnya, Johny justru ditarik oleh Nopri.
“Saya mau pulang malah ditarik baju sampe robek, tangan saya luka kena cakar. Kebetulan ada batu ya saya ambil untuk membela diri. Tapi nggak pernah saya pukul, batu itu cuman saya pegang aja,” terangnya.
“Saksinya banyak kok, saya sengaja bawa teman dua orang supaya jadi saksi,” lanjutnya. Kedua temannya itulah yang menurut Johny melerai mereka berdua.
Ditanya terkait dirinya yang dilaporkan, Johny mengaku akan kooperatif jika harus dipanggil pihak kepolisian. Sebab Johny meyakini, dirinya benar dan tidak melakukan pemukulan apalagi penganiayaan seperti yang dilaporkan. “Ya bukan aniaya lah, kalo memang ya buktikan dengan jelas,” tegasnya.
Namun, Johny mengaku, pihaknya juga akan membuat laporan balik ke pihak kepolisian. “Saya sudah visum ini, tinggal nanti laporan,” tandasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut mengaku akan memeriksanya terlebih dahulu.