Terancam Gagal Panen Karena Kekurangan Air, Petani di Waykanan Berharap Bantuan Sumur Bor

Petani di Kecamatan Negarabatin, Waykanan saat membersihkan sawah miliknya. Terlihat tanah sawah tadah hujan miliknya sudah mulai mengalami retak-retak akibat kurang air. -FOTO RADAR WAYKANAN-

BLAMBANGANUMPU – Sebanyak 785 hektare (ha) sawah tadah hujan di Kecamatan Negarabesar, Negarabatin dan Pakuanratu terancam  gagal penen, akibat minumnya curah hujan memasuki bulan Juli ini. Ancaman kekeringan menghantui para petani di Waykanan.

Potensi gagal panen lahan persawahan, bisa dilihat dari kering dan tanah persawahan yang mengalami retak-retak diakibatkan oleh kurangnya air.

Hasil panen saat ini sangat dibutuhkan warga dalam memenuhi kebutuhan pangan, terlebih saat ini memasuki pendaftaran sekolah. 

BACA JUGA:Alami Kekeringan, Sawah di Waykanan Terancam Gagal Panen

“Bukan hanya kering, akan tetapi kemarau juga  menciptakan retakan  pada tanah akibat tidak adanya air. Retakan tersebut terjadi pada tanah akibat lumpur di bagian bawah sudah mengering,” ujar Ijon petani di Negarabesar.

Ijon mengatakan petani di tempatnya membutuhkan pasokan air baik sumur bor ataupun aliran irigasi. 

“Kami butuh irigasi, untuk mengairi sawah sawah kami, sebab banyak diantara kami ini tidak memiliki kebun sawit dan atau karet. Jadi sekarang hanya menggantungkan kehidupan dari sawah, mana sebentar lagi anak kami mau masuk sekolah membutuhkan banya biaya,” keluh Ijon. 

Apa yang disampaikan oleh Ijon dibenarkan oleh Midin petani lainnya. Ia juga berharap adanya bantuan sumur bor.

BACA JUGA:Nyatakan Perang Terhadap Perjudian, Polres Tuba Ringkus Bandar Togel

“Dengan terancamnya sawah kami gagal panen, mau kemana lagi kami harus mencari uang, pekerjaan sekarang susah,” keluhnya.

Terpisah, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Negeribesar, Adhi Pangeran Pangestu juga membenarkan bila ada sebanyak 785 hektare sawah di wilayah kerjanya tersebut merupakan sawah tadah hujan.

Saat ini sawah itu hanya mengandalkan air yang bersumber dari rawa-rawa terdekat, namun ketika mamasuki musim kemarau kebanyakan dari rawa juga mengalami kekeringan.

BACA JUGA:Hasil Survei Jadi Kado Istimewa, Kapolda: Kami Tersanjung

“Mau bagaimana lagi, namanya kemarau jangankan rawa sumurpun banyak yang kering,” kata dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan