Kontur Tanah Tidak Rata Jadi Keunikan bagi BGH House

Desain BGH House, arsitek Erwin Kusuma-FOTO IST -

Bagi e.Re Studio, kontur tanah yang tidak rata dan memiliki perbedaan ketinggian cukup ekstrem menjadi tantangan utama dalam mendesain BGH House. Yaitu tanah di bagian depan BGH House lebih tinggi 3,5 meter dibandingkan tanah belakang. 

ALIH-alih meratakan tanah berketinggian 3,5 meter di depan BGH House, arsitek Erwin Kusuma justru menjadikan itu sebagai keunikan rumahnya tersebut. Dia pun mengakalinya dengan membuat dua massa bangunan, yakni depan dan belakang. Kebetulan lahan itu memiliki posisi di pojok sehingga proses desain cenderung lebih leluasa.


--

BACA JUGA:Jadikan Minioase Jantung Rumah dengan View Menyejukkan

Rumah bagian depan terdiri atas dua lantai. Di lantai 1 terdapat area servis dan kamar tidur orang tua. ”Kamar orang tua ditempatkan di lantai yang sama dengan area servis agar pergerakannya lebih mudah, tidak perlu naik turun tangga,” kata Erwin seperti dikutif Jawa Pos pekan lalu. Massa bangunan depan dan belakang dihubungkan dengan tangga.

Setelah melalui tangga, pemilik rumah akan disambut dengan area living. Yakni ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bersih dengan island besar. Lantai 2 dibuat sebagai area privat yang terdiri atas kamar-kamar.

Terdapat void yang menjadi fitur menonjol pada lantai 2. ”Void untuk menjaga konektivitas visual dalam ruangan sehingga antara lantai 1 dan 2 tidak terasa terpisah,” terang arsitek dan pemilik e.Re Studio Architects tersebut.


--

BACA JUGA:Jadikan Konsep Rumah Tumbuh dengan Sentuhan Industrial

Kaca-kaca besar yang ada di area tersebut juga membantu menciptakan kesan ruang yang lebih lapang dan terbuka. Bahkan, pemilik bisa melihat citylight dari lantai 2. Sementara itu, lantai paling dasar yang ada di massa bangunan belakang dimanfaatkan sebagai ruang aktivitas.

Erwin berusaha memenuhi kebutuhan bahwa pemilik rumah memiliki anak yang masih kecil. Ruang aktivitas itu pun dibuat minim furnitur agar lebih leluasa. Furnitur yang dipilih bersifat loose sehingga mudah dipindah-pindah.


--

BACA JUGA:Segera Rampung, Wali Kota Bandar Lampung Tunjukkan Update Kondisi Siger Milenial

Dengan demikian, ruang aktivitas menjadi space yang cukup bagi anak-anak untuk berlarian dengan aman. Ruangan itu juga dapat dimanfaatkan sebagai area gathering. Posisinya berdampingan langsung dengan halaman belakang. Ketika sliding door dibuka, ruang aktivitas dapat terhubung dengan backyard yang lebih luas. ”Pernah ada gathering sekolah anak-anak, area itu muat 75 orang,” ujarnya. 

Tag
Share