Lagi, Warga Lampung Barat Tewas Diduga Diterkam Harimau Sumatera

TEWAS: Karim Yulianto, warga Pemangku Kalibala, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di perkebunan miliknya, diduga diterkam harimau sumatera.-FOTO DOK. RNN -

SUOH – Konflik antara manusia dan satwa kembali terjadi di Kecamatan Suoh, Lampung Barat.

Karim Yulianto (46), warga Pemangku Kalibala, Pekon Sukamarga, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di perkebunan miliknya di Pemangku Kalibata sekitar pukul 21.00 WIB Sabtu (21/9).

Diduga kuat, korban tewas akibat serangan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). Dugaan ini muncul setelah ditemukan jejak kaki harimau di sekitar lokasi, serta kondisi jenazah korban yang kehilangan kaki kanannya.

Sebelumnya, korban dinyatakan hilang sejak pukul 16.00 WIB setelah tidak kunjung pulang dari kebunnya. Setelah dilakukan pencarian oleh keluarga dan warga, korban akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Peratin Pekon Sukamarga, Jaimin, menjelaskan bahwa lokasi kejadian berada di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), tepatnya di Gunung Ayem, Pemangku Kali Bata Atas.

“Korban ditemukan tewas setelah dinyatakan hilang saat beraktivitas di kebunnya. Kami mengimbau warga agar tidak berkebun selama tiga hari ke depan karena dikhawatirkan harimau tersebut masih berkeliaran di sekitar pemukiman,” ujar Jaimin.

Sementara itu, Kepala Resort TNBBS Suoh, Sulk, S.H., menyatakan bahwa beberapa warga sempat mendengar suara harimau di sekitar kebun korban beberapa malam sebelumnya. Penemuan jenazah korban memicu kekhawatiran di kalangan warga sekitar, yang takut akan serangan lebih lanjut dari binatang buas tersebut.

“Kami sedang dalam perjalanan untuk melakukan pengecekan ke lokasi kejadian,” ungkap Sulk.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Rinaldo Aser, melalui Kapolsek BNS Iptu Edward Panjaitan, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menghindari aktivitas di luar rumah setelah gelap.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memastikan keamanan di wilayah tersebut,” ujar Edward.

Menurut Edward, pihak berwenang juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai langkah-langkah pencegahan menghadapi serangan satwa liar. Untuk sementara, warga diminta tetap tenang dan segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat satwa liar di sekitar pemukiman.

Sebelumnya, Karim Yulianto ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di perkebunan miliknya. Kepala Pemangku Kali Bata, Fahri, mengatakan bahwa korban ditemukan sekitar 700 meter dari lokasi ditemukannya celana dan golok miliknya.

“Dugaan kuat korban diterkam harimau sumatera, meskipun belum dapat dipastikan secara resmi,” jelas Fahri.

Untuk diketahui, insiden ini merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun 2024 yang menyebabkan korban jiwa akibat serangan harimau sumatera. Pada awal tahun, beberapa warga juga mengalami luka akibat serangan harimau di wilayah yang sama.

Tag
Share