RAHMAT MIRZANI

Mundurnya Musim Tanam Tak Pengaruhi Cadangan Beras

TAK TERGANGGU: Meski musim tanam mundur, Bapanas menyebut tidak memengaruhi pasokan cadangan beras pemerintah. -FOTO ILUSTRASI DOK. RADAR TANGGAMUS-

KARAWANG - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan mundurnya masa panen pada musim tanam rendeng tidak akan memengaruhi cadangan beras pemerintah.

’’Musim tanam I (Agustus–Desember) mundur karena hujan turun lambat. Hujan baru terjadi pada akhir November dan Desember. Jadi panennya mundur," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi usai acara Jambore Makmur di Kabupaten Karawang, Jabar, Sabtu (11/11).

Ia mengatakan karena masa tanamnya terlambat, maka panennya juga akan mengalami kemunduran. Panen baru terjadi pada April, Mei, dan Juni 2024.

 

Untuk antisipasi, Badan Pangan Nasional bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) telah berupaya memastikan ketersediaan pupuk atau stock bridging. Meski terjadi keterlambatan musim tanam yang berdampak terhadap mundurnya masa panen, Arief memastikan kalau hal tersebut tidak akan mempengaruhi ketersediaan stok beras.

 

Menurut dia, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) kini sudah memiliki cadangan beras di atas 1 juta ton. "Cadangan pangan kita pastikan di atas 1 juta ton, Bulog punya. Jadi mundurnya masa panen tidak berpengaruh," katanya.

 

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa berdasarkan prakiraan BMKG, akan ada kemunduran musim hujan antara satu hingga tiga dasarian.

 

Seiring dengan hal tersebut, akan terjadi kemunduran jadwal tanam sepuluh hingga 30 hari di beberapa wilayah Indonesia. Menurut dia, sektor pertanian itu tergantung dengan musim. Sehingga mundurnya musim hujan tentu mempengaruhi jadwal tanam padi, yang pada akhirnya berpengaruh ke penyerapan pupuk. (ant/c1/nca)

   

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan