RAHMAT MIRZANI

Ketua DPRD Lamtim Ikut Kritik Jargon SBTB Dinilai Tak Layak karena Mengandung SARA

BUTUH PERHATIAN: Kondisi jalan di depan Mapolsek Raman Utara, Lampung Timur. Diketahui, sejumlah kalangan menyoroti hasil pembangunan di Lamtim selama masa kepemimpinan Dawam. Banyak pihak menilai kinerja Dawam tak sesuai harapan.-FOTO SAMSUDIN/RLMG -

Dia juga sempat menyoroti pembangunan patung gajah di depan rumah dinas bupati. “Kalau boleh kilas balik, saya lah satu-satunya angota DPRD Lampung Timur yang tidak setuju pembangunan patung gajah yang ada di depan Rumdis Bupati itu,” terangnya.

Dirinya menilai, pembangunan patung tersebut tidak terlalu urgent. “Semestinya gunakan anggarannya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. Seperti infrastruktur dan lainnya yang berfaedah bagi masyarakat Lampung Timur,” ,” cetusnya.

Senada, anggota DPRD Lampung Timur dari Fraksi Demokrat Mursalin, juga secara terang terangan mengkritik kinerja Dawam Rahardjo. “Kita bisa langsung cek ke lapangan. Apakah janji untuk membangun Lampung Timur sudah benar-benar terealisasi?” katanya.

Di lapangan, sambung Mursalin, progres pembangunan di bawah kepemimpinan Bupati Dawam Rahardjo masih jauh dari harapan.

Sebelumnya, Baliho berjargon “Sekali Blangkon Tetap Blangkon (SBTB),  Lanjutkan Dua Periode dengan mudah ditemukan di berbagai pelosok Lamtim. Namun rupanya, baliho itu menuai kritik dari kalangan warga. 

‘’Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Seharusnya Dawam Rahardjo, Bupati Lampung Timur, paham dengan kata pepatah itu,” kata Junaidi salah satu warga Negara Nabung, Lampung Timur.

Menurutnya, di Lampung Timur ada beragam suku. “Kita saling menghargai, dan menghormati, Apapun sukunya, siapapun orangnya yang menjadi bupati semua milik masyarakat Lampung Timur, bukan milik kelompok atau golongan,” terang Jun -sapaan akrabnya.

Jun menambahkan, pihaknya mempersilakan semua pihak berkampanye. “Silakan saja, namun gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jangan mengunakan kata kesukuan yang bisa menimbulkan perpecahan,” cetusnya.

Jun menilai, selama empat tahun menjabat, Dawam Rahardjo belum berhasil memajukan Lamtim. “Selama memimpin Lampung Timur, kemajuannya mana? Silakan kasih tau saya, pencapaiannya apa? Apa yang sudah dilakukan Dawam,” tukasnya.

Dengan nada tegas, jargon Sekali Blangkon Tetap Blangkon (SBTB) tidak sesuai. “Jargon itu akan saya ubah menjadi SBTB itu yang cocok “Sekali Bohong Tetap Bohong,” tandasnya.

Lain halnya dengan Fauzi, Tokoh Pemuda Sukadana, Lampung Timur. Secara terang-terangan, ia menyatakan tidak ada janji kampanye Dawam Rahardjo yang terealisasi.

“Lihatlah fakta di lapangan. Masih banyak, infrastruktur di desa-desa yang rusak. Anehnya kalau sudah viral dia (Bupati Dawam Rahardjo) baru turun ke Lokasi. Mana janjinya pak? Katanya mau buat Lampung Timur Berjaya,” katanya singkat. (din/c1/fik)

Tag
Share