Cukup Aku

-ILUSTRASI GERALT/PIXABAY-

 

Dua tahun kuhadapi persoalan yang tak baik-baik saja. Lika-liku menghiasi buku harianku. Aku tak pernah menceritakan masalahku dengan siapa pun. Bahkan, orang tuaku sendiri tak tahu. Mereka selalu mendapat kabar baik dan membahagiakan dariku. Mana mungkin aku menceritakan masalahku kepada mereka. Cukup aku yang tahu masalahku karena Allah selalu membantuku. Dua masalah besar dengan cuilan masalah kecil kupendam dalam hati dan kutuangkan ketika malam. Berat memang, tapi aku bangga dengan diriku. 

 

Terima kasih sudah mau berjuang hingga di titik ini. Aku tak sendiri, masih ada mereka yang peduli dan menegakkan kebenaran. Terlebih pertolongan Allah yang selalu tepat datangnya tanpa diminta. Terima kasih untuk orang-orang yang telah menjadi benteng penguatku disini. Terima kasih atas pembelaan yang sangat berarti.

 

Di antara rintik hujan yang turun dengan amarah. Di atas lembaran putih ini kugoreskan tinta merah. Sebagai hujjah jiwaku yang sedang gundah. Memohon ampun kepada Allah atas segala salah.

 

Buku harianku akan terlihat polos jika masalah ini tak kuhadapi dengan baik. Terima kasih sudah hadir untuk menuangkan kisah dibuku harian kecilku. Kuharap cukup aku yang menjadi korban atas ketidakadilan di tempat ini.(*)

 

Tag
Share