DKPP Pesbar Gelar Temu Lapang Percepatan Tanam Padi
TEMU LAPANG: Pemkab Pesisir Barat melalui DKPP menggelar temu lapang percepatan tanam padi.--FOTO YAYAN PRANTOSO
PESBAR – Pemkab Pesisir Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mengadakan temu lapang percepatan tanam padi dalam rangka mendukung gerakan antisipasi darurat pangan nasional 2024, Kamis (30/5). Kegiatan ini dipusatkan di Lingkungan Gunungsari, Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah.
Kepala DKPP Pesbar Unzir mengatakan kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada para petani mengenai program-program DKPP Pesbar serta untuk mengetahui dan memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi petani. ''Selain itu, kegiatan temu lapang ini juga bertujuan menjalin silaturahmi antara pemerintah daerah dengan unsur Forkompinda serta para petani di Pesbar," katanya.
Dalam kegiatan ini, kata Unzir, sekaligus dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan irigasi pompa air, bibit hortikultura, benih padi, pestisida, bibit pala, dan bibit cengkih kepada perwakilan kelompok tani.
Sementara, Bupati Pesbar Agus Istiqlal mengatakan dengan adanya pelaksanaan temu lapang ini diharapkan dapat terus meningkatkan produktivitas hasil pertanian yang ada di Pesbar.
''Seperti diketahui bahwa di Pesbar ini mempunyai potensi luas lahan pertanian lebih kurang 91.548,6 hektare. Dari luasan itu terdapat 8.588 hektare merupakan lahan sawah dan 82.960,60 hektare merupakan lahan kering. Saat ini perubahan iklim yang ekstrem atau lebih dikenal dengan nama anomali iklim memberikan dampak yang besar kepada pertanian di Indonesia, khususnya pada tanaman padi,” ungkap Agus Istiqlal.
Terkait dengan hasil produksi padi di Pesbar pada 2023, kata Agus Istiqlal, tercatat 71.930,59 ton gabah kering panen (GKP). ''Jumlah produksi itu mengalami penurunan dibandingkan 2022, yakni 85.504,19 ton GKP (15,87 persen) atau menurun sekitar 13.573,6 ton GKP. Hal ini tentu saja mempengaruhi produktivitas padi rata-rata Pesbar yang juga menurun sedikit pada 2023 yaitu 5,19 ton per hektare yang semula pada 2022 mencapai 5,22 ton/ per hektare,” jelasnya.
Karena itu, lanjut Agus Istiqlal, untuk menghadapi dampak perubahan iklim Pemkab Pesbar menyelaraskan program di bidang pertanian dengan program utama dari Kementerian Pertanian yang dicanangkan sebagai gerakan antisipasi darurat pangan nasional.
''Program ini tentu saja memprioritaskan kepada keberlangsungan usaha dan kesejahteraan para petani. Khususnya di Pesbar dalam mengatasi beberapa dampak perubahan iklim di lapangan. Keberlangsungan dan kesejahteraan petani kita, secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi ketersediaan pangan di daerah Kabupaten Pesbar ini,” ungkap Agus Istiqlal.
Salah satu kegiatan yang mendukung program tersebut, kata Agus Istiqlal, adalah kegiatan percepatan tanam padi yang akan dilaksanakan ini. ''Karena itu diimbau kepada petani, khususnya di Pesbar ini, dapat berkomitmen bersama untuk memanfaatkan lahan sawahnya secara efektif melalui percepatan tanam. Selain kegiatan percepatan tanam ini, Pemkab Pesbar juga memiliki beberapa bantuan untuk mendukung gerakan antisipasi darurat pangan. Bantuan yang diserahkan ini, antara lain, irigasi pompa air, bantuan bibit hortikultura, bantuan benih padi ladang, bantuan pestisida, bantuan alat pengendali hama tikus, bantuan bibit cengkih, dan bantuan bibit pala,” ungkap Agus Istiqlal. (*)