Ketua PWNU Lampung hingga Eks Menpora Hadiri Pemakaman K.H. Arief Mahya
BERKABUNG: Suasana pemakaman tokoh Lampung K.H. Arief Mahya, Kamis (16/5). -FOTO ANGGI RAISA/RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG - Sejumlah tokoh masyarakat menghadiri pemakaman ulama besar Lampung, K.H. Arief Mahya, pada Kamis (16/5) sekitar pukul 12.30 WIB di pemakaman keluarga di Labuhanratu, Bandarlampung.
Di antara tokoh yang hadir adalah Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika, Kapolresta Bandarlampung Kombes Abdul Waras, dan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana. Hadir juga Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Lampung Herman H.N., Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Bandarlampung sekaligus Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo, tokoh masyarakat Andi Surya, serta lainnya.
Hadir juga Eks Menteri Pemuda dan Olahraga RI Andi Malarangeng.
BACA JUGA:Rem Blong, Fuso di Campangraya Bandar Lampung Nyemplung Kali
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag Lampung sekaligus Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo, mengenang perjuangan hidup KH Arief Mahya. KH Arief Mahya lahir di Gedung Asin, Liwa, Lampung Barat, pada 6 Juni 1923.
Ia memulai pendidikannya di Volschool pada masa penjajahan Belanda dan melanjutkan ke Pesantren Ad-Diniyah Al-Islamiyah, kemudian Standard School, Wustho Zu'ama, dan Wustho Mu'alimien pada tahun 1941.
Setelah lulus dari Wustho Mu'allimin, KH Arief Mahya berhenti sekolah karena pecahnya Perang Dunia II, yang memaksanya terjun ke kancah perang.
Setelah kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, ia turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan hingga 1949.
BACA JUGA:Wali Kota Bandar Lampung Pelayanan Puskesmas Harus Ditingkatkan!
Di sela-sela perjuangan kemerdekaan, KH Arief Mahya bekerja sebagai guru madrasah ibtidaiyah di Talang Paris, Bukit Kemuning, Lampung Utara, pada tahun 1942. Setahun kemudian, ia pindah menjadi guru madrasah ibtidaiyah di Karang Agung, Way Tenong, Lampung Barat.
Ia pernah menjabat sebagai kepala jawatan penerangan RI (Darurat) Keresidenan Lampung di Bukit Kemuning, kepala sekretariat kantor agama Kabupaten Lampung Tengah, anggota DPRD Sementara (DPRDS) Kabupaten Lampung Tengah, hingga kepala Inspeksi Penerangan Agama perwakilan Departemen Agama Provinsi Lampung.
KH Arief Mahya adalah tokoh ulama, pendidik, dan pejuang yang tak kenal lelah. Beliau juga merupakan sosok aktivis yang penuh keikhlasan untuk kemaslahatan umat, sehingga dianugerahi sebagai pahlawan provinsi Lampung. Totalitasnya di NU sangat berkesan di mata para pengurus NU, sehingga ia dipercaya menjadi Wakil Rais Syuriah dari tahun 1989 sampai 1995, dan kemudian menjadi pelaksana tugas (PLT) Rais setelah Rais KH Agus Mujani A meninggal dunia. Hingga akhir hayatnya, KH Arief Mahya masih termasuk dalam jajaran kepengurusan PWNU Lampung sebagai Mustasyar.
"Selamat jalan panutan dan guru kita semua. Semoga beliau dilapangkan kuburnya dan diterima segala kebaikannya selama di dunia," ucap Puji Raharjo.
Setelah prosesi pemakaman, Puji Raharjo menyampaikan bahwa KH Arief Mahya adalah sosok orang tua yang tidak pernah berhenti berbuat baik dan bermanfaat bagi orang banyak.