Garuda Muda dan Pentingnya Recovery Management

RIZKY SUGIANTO PUTRI, Pengajar Antropologi Olahraga di Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Airlangga--

FAKTOR kelelahan menjadi penyebab utama menurunnya performa tim Indonesia U-23 pada dua laga terakhir di ajang Piala Asia U-23 2024. Tim Garuda Muda pun kalah beruntun melawan Uzbekistan dengan skor 0-2 di semifinal dan 1-2 saat melawan Iraq di perebutan tempat ketiga.

 

Di samping faktor kekalahan, euforia serta harapan tinggi dari seluruh pendukung timnas juga menjadi salah satu beban psikologis yang harus ditanggung para pemain muda kita. Ada pelajaran penting yang bisa kita ambil dari performa mereka dalam mengelola manajemen pemulihan (recovery management).

 

Dalam dunia sepak bola yang kompetitif, pemain tidak hanya diuji dari kemampuan teknis dan taktisnya. Kemampuan untuk mengelola kelelahan juga turut menjadi penentu. Rasa lelah, baik secara fisik maupun mental, merupakan masalah serius bagi pemain dan tim dalam laga besar seperti Piala Asia.

 

Dari perspektif sport science, kelelahan adalah hasil dari penurunan energi tubuh akibat aktivitas fisik yang berlebihan. Latihan yang intens, jadwal pertandingan yang padat, serta kurangnya waktu pemulihan menyebabkan terjadinya kelelahan berkepanjangan.

 

Jadi, ketika tubuh lelah, bukan hanya kinerja fisik yang terpengaruh. Tingkat konsentrasi, respons motorik, kecerdasan emosional, hingga kecepatan pengambilan keputusan di lapangan juga terpengaruh. Untuk mengatasi tantangan kelelahan itu, tim-tim sepak bola modern menggunakan pendekatan ilmiah yang terstruktur.

 

Jadwal latihan dibuat dan direncanakan dengan cermat, berdasar prinsip fisiologi olahraga. Mencakup latihan fisik yang intensif untuk meningkatkan daya tahan. Kemudian dilanjutkan dengan latihan recovery untuk pemulihan otot. Termasuk program pemantauan kesehatan yang ketat.

 

Penerapan teknologi modern juga menjadi bagian dari recovery management. Menggunakan perangkat pemantauan kinerja seperti sensor biometrik, tim medis dan pelatih dapat melacak tingkat kelelahan dan proses pemulihan pemain secara real time. Data tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dari program latihan dan waktu istirahat yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pemain.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan