Garuda Muda dan Pentingnya Recovery Management
RIZKY SUGIANTO PUTRI, Pengajar Antropologi Olahraga di Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Airlangga--
Smelling Salt, Dilarangkah?
Seperti yang kita ketahui, jadwal pertandingan Indonesia sangat padat. Setelah melewati fase grup melalui tiga pertandingan, Garuda Muda harus melawan raksasa Asia Korea Selatan lebih dari 120 menit hingga babak adu penalti. Setelah itu, tren kekalahan mulai terjadi pada dua laga terakhir.
Singkatnya, Indonesia U-23 telah bermain sebanyak enam kali dalam 17 hari. Tentu saja penurunan performa terlihat jelas dari seluruh pemain. Di satu sisi, ada sorotan menarik pada pertandingan melawan Uzbekistan pada Senin (29/4) malam itu. Terlihat salah seorang pemain Uzbekistan sedang menghirup smelling salt yang diberikan salah satu tim medis. Sontak saja kejadian tersebut menghebohkan dunia maya di Indonesia. Banyak yang berspekulasi Uzbekistan memakai doping pada pertandingan itu.
Smelling salt sering disebut ammonia inhalants. Amonia ini biasanya digunakan untuk memberikan rangsangan yang bekerja secara cepat pada orang yang sedang kehilangan kesadaran. Dalam konteks olahraga, smelling salt sering digunakan dalam tinju, gulat, dan sepak bola. Amonia berfungsi untuk membantu pemain yang mungkin akan pingsan atau kelelahan berat agar dapat bangkit dan kembali fokus dalam pertandingan.
Penggunaan smelling salt ini memang dapat memberikan sensasi menyegarkan dan meningkatkan kewaspadaan secara cepat. Tetapi penting untuk digunakan secara hati-hati dan sesuai petunjuk. Tentu saja, karena amonia dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan jika terus dihirup secara berlebihan.
Membentuk Sport Culture yang Sehat
Selain faktor kelelahan fisik, turnamen Piala Asia U-23 ini memberikan beban mental bagi pemain. Tekanan untuk tampil baik, ekspektasi yang tinggi dari pendukung, serta harapan untuk meraih hasil yang terbaik dapat menyebabkan stres yang berlebihan pada pemain Indonesia. Hal itu dapat mengganggu konsentrasi, motivasi, dan kepercayaan diri pemain. Terbukti, performa keseluruhan tim di lapangan terus menurun di dua pertandingan terakhir.
Namun, penting untuk diingat, dukungan dari suporter juga dapat memiliki dampak besar bagi kesehatan mental pemain. Suporter yang cerdas dan terdidik dapat memberikan dukungan yang positif dan membangun bagi para pemain. Sebaliknya, suporter yang kurang terdidik atau terlalu emosional dapat menambah tekanan tambahan pada pemain.