Pemprov Lampung Sidak 6 SPBU di Bandar Lampung, Stok BBM dan Pelanggaran SOP Jadi Sorotan

Antrean solar di salahsatu SPBU di Bandarlampung, Senin (15/12/2025). – FOTO DOK RADAR LAMPUNG --

BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke enam stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bandarlampung, Senin (15/12). 

Sidak ini menyoroti ketersediaan stok BBM serta dugaan pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) distribusi BBM.

Enam SPBU yang menjadi sasaran sidak yakni SPBU 24.353.53 di Jalan Pattimura, SPBU 24.352.127 Jalan Wolter Monginsidi, SPBU 24.351.33 Jalan Soekarno-Hatta, SPBU 24.351.30 Jalan Soekarno-Hatta, SPBU 24.352.38 Jalan Jenderal Sudirman, serta SPBU 24.352.44 Garuntang di Jalan Gatot Subroto Nomor 10.

Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung Sopian Atiek mengatakan sidak dilakukan sejak pukul 09.00 WIB dengan fokus pada ketersediaan BBM jenis biosolar subsidi serta BBM nonsubsidi Dexlite dan Pertamina Dex.

Dalam sidak tersebut, tim menemukan dugaan pelanggaran SOP di SPBU 24.351.30 Jalan Soekarno-Hatta, Tanjungsenang.

Petugas mendapati adanya jalur khusus pengisian BBM untuk kendaraan boks milik salah satu jaringan ritel modern, yakni Indomaret. Selain itu, barcode pengisian BBM justru dipegang oleh seorang karyawan Indomaret yang menjabat sebagai general affair (GA) dan ditugaskan di SPBU tersebut. 

Padahal sesuai SOP Pertamina, barcode seharusnya dibawa oleh masing-masing kendaraan dan proses pemindaian dilakukan oleh operator SPBU.

’’Ini jelas tidak sesuai SOP. Setiap kendaraan wajib membawa barcode sendiri dan yang melakukan pemindaian adalah operator SPBU. Jika barcode dipegang satu orang, itu berpotensi disalahgunakan,” tegas Sopian.

Menurutnya, pelanggaran SOP tersebut membuka peluang terjadinya pengisian BBM yang tidak sesuai kuota kendaraan. Bahkan, memungkinkan adanya pengisian ulang menggunakan barcode berbeda ketika kuota sebelumnya telah habis.

Selain temuan pelanggaran SOP, tim sidak juga menemukan permasalahan ketersediaan stok BBM. 

Dari enam SPBU yang disidak, ada SPBU yang tidak menjual Pertamina Dex dan dua SPBU yang kehabisan stok, termasuk di kawasan Soekarno-Hatta.

Sopian menjelaskan, keterbatasan stok Dexlite dan Pertamina Dex terjadi karena tidak semua SPBU di Kota Bandar Lampung maupun kabupaten/kota di Lampung menyediakan BBM jenis tersebut. Pasokan diperkirakan kembali tersedia pada 17 Desember 2025.

Terkait pelanggaran di SPBU Soekarno-Hatta, pihaknya telah memberikan teguran langsung kepada pengelola SPBU dan melaporkannya ke Pertamina untuk ditindaklanjuti. 

“Sanksi selanjutnya menjadi kewenangan Pertamina, baik berupa teguran lisan maupun surat peringatan sesuai tingkat kesalahan,” ujarnya.

Tag
Share