Perjuangan Buruh Baja di AS Inspirasi Terbentuknya Serikat Pekerja
--
SERIKAT pekerja atau serikat buruh adalah wadah bagi pekerja atau buruh dalam memperjuangkan hak-haknya.
________________
Serikat buruh pertama kali di dunia adalah Asosiasi Buruh Besi dan Baja Internasional (International Association of Ironworkers), yang didirikan pada tahun 1872 di Amerika Serikat. Asosiasi Buruh dan Baja ini didirikan untuk membantu pekerja yang bekerja di pabrik-pabrik besi dan baja dalam memperjuangkan hak mereka seperti upah, kondisi kerja yang lebih layak, dan memberikan buruh perlindungan keselamatan kerja.
Serikat buruh semakin populer seiring berjalannya waktu dan terbentuk di banyak negara lain di dunia. Pada awal abad ke-20, serikat buruh kemudian semakin berkembang dan menjadi kekuatan politik yang signifikan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.
Serikat buruh berjuang untuk meningkatkan kondisi kerja dan hak-hak bagi pekerja, termasuk hak untuk membentuk serikat buruh, hak untuk mogok, dan upah yang lebih tinggi. Serikat buruh juga memainkan peran penting dalam mengorganisir dan memobilisasi gerakan buruh di seluruh dunia.
BACA JUGA:Di Mesuji, Belum Ada Aduan dan Keluhan Soal UMK
Walaupun serikat buruh sudah mengalami perjuangan dan tantangan selama bertahun-tahun, tetapi tetap menjadi kekuatan penting dalam membela hak-hak pekerja di seluruh dunia hingga saat ini. Berdirinya Asosiasi Buruh Besi dan Baja Internasional (International Association of Ironworkers) di tahun 1872 dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.
Awalnya, kondisi kerja dan di lingkungan pabrik-pabrik besi dan baja di Amerika sangatlah buruk. Pekerja harus bekerja dengan kondisi yang sangat berbahaya dan tidak memadai, tanpa perlindungan, tanpa keselamatan dan kesehatan yang memadai.
Waktu kerja yang sangat panjang dan kondisi kerja yang berat juga menjadi faktor penting yang melatarbelakangi berdirinya serikat buruh pertama di dunia, termasuk Asosiasi Buruh Besi dan Baja Internasional.
Pada tahun ini, pekerja di industri besi dan baja sering bekerja hingga 12-16 jam dalam sehari, dan seringkali tanpa waktu istirahat yang mencukupi. Kondisi kerja yang sangat berat dan melelahkan ini menyebabkan banyak pekerja mengalami kelelahan fisik dan kecelakaan kerja.
BACA JUGA:Disnaker Lampung Masih Proses 13 Aduan THR Lebaran 2024
Namun di sisi lain, pemilik pabrik dan pengusaha mempunyai kekuatan besar dalam menentukan upah dan kondisi pekerja. Para kalangan pekerja merasakan bila mereka tidak memiliki cara untuk memperjuangkan hak-hak secara individu, sehingga mereka membutuhkan wadah organisasi yang lebih besar untuk bisa sama-sama memperjuangkan hak-hak mereka.
Kemudian mereka membentuk Asosiasi Buruh Besi dan Baja untuk memperjuangkan hak-hak seperti jam kerja yang adil, waktu istirahat yang memadai, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih baik.