Skenario Tuhan

-Ilustrasi Flying Raven/PIXABAY-

“ aku Amel, tapi biasanya orang memanggilku dengan sebutan Omey, entah dari mana asal usulnya.” Aku membalas anggukan mengerti. 

Setelah lama berbincang, sepertinya aku harus kembali ke rumah. Tak baik berlama lama di rumah orang. Jam pun sudah menunjukan pukul 05.15 WIB. Setelah itu berpamitan untuk kembali ke rumah. 

Sore menjelang malam ini, jalanan terlihat ramai. Mungkin jam dimana semua para pekerja waktunya untuk kembali ke rumah, menemui keluarga tercinta. Andai perjalanan ku ini terasa seperti itu. Tapi nyatanya perasaan sedih yang ku rasakan ketika kaki melangkah untuk ke rumah. 

***

Tidak biasanya aku merasa sangat lapar, bahkan untuk tidak makan seharian pun aku masih kuat. bi Ina yang tidak ada di rumah membuatku semakin malas untuk makan, stok di rumah pun habis. Mau tidak mau aku harus keluar rumah untuk membelinya. 

Jam menunjukan pukul 08.30 kurasa tidak terlalu larut malam. Walau sebenarnya aku jarang sekali keluar malam, jika bi Ina ada mungkin bi Ina akan menyuruhku untuk tetap di rumah dan memesan online. Tapi toko yang aku tuju tidak jauh, hanya 3 menit dari rumah. Sekalian menikmati angin malam.

“malam ini cuacanya dingin banget ya?” tiba tiba seseorang berbicara di belakangku. Awalnya aku pikir dia tidak berbicara dengan ku, tapi bukankah jalan sepi?. Aku memberanikan diri melihat ke arah sumber suara. Terlihat seorang pria tersenyum manis di hadapanku. 

Wajahnya tak asing, seperti pernah melihat sebelumnya. Tubuhnya terlihat sangat kurus dan sedikit lesuh. Ia membawa banyak sampah hasil pegumpulannya.

 “ kamu mau kemana? “ laki laki tersebut bertanya kembali denganku. 

“ pulang “ jawab ku singkat

“ hati hati ya disini sangat sepi, dan kamu harus segera kembali. “

“ kamu mau kemana? “ Tanya ku balik.

“ lagi nunggu angkutan umum, sekalian mencari uang untuk makan. uangku habis dirampas oleh preman di pasar tadi. “ jelas laki laki itu

“ mau ke rumah ku? Setidaknya malam ini kamu tidak kelaparan dan aman, karena ini sudah sangat malam”

“ tidak, ibuku pernah berbicara bahwa selama kita mampu untuk bekerja jangan pernah meminta minta kepada orang lain “

Tag
Share