Warga Diduga Kena Flu Singapura, Diskes Belum Mendapat Laporan
KULIT MELEPUH: Nabila (2), warga Kemiling, Bandarlampung, yang diduga terjangkit flu singapura. -FOTO MELIDA ROHLITA/RLMG-
BANDARLAMPUNG – Di Kemiling, Kota Bandarlampung, ada seorang balita diduga terjangkit virus flu singapura. Namun, Dinas Kesehatan (Diskes) Bandarlampung sendiri hingga kini belum mendapat laporannya.
Penyakit tersebut dialami Nabila (2), anak dari pasangan Nurman (33) dan Tina (32). ’’Kenanya sudah seminggu lebih, habis Lebaran (Idul Fitri). Periksa dan berobat ke bidan, katanya flu singapura," ujar Nurman kepada Radar Lampung, Jumat (26/4).
Gejala awal yang dialami anaknya, tutur Nurman, sama seperti flu pada umumnya. Yaitu demam, batuk, kehilangan nafsu makan, dan pilek. Namun lainnya ada timbul bintik merah yang kelamaan membuat kulit seperti melepuh.
BACA JUGA:Armada Batu Bara Makan Korban
’’Sudah dikasih salep dari dokter. Terus dia (anaknya) kalau siang aktif dan malamnya demam. Ini enggak dirawat karena bidan belum nyaranin," ungkapnya seraya menyebut selain anaknya, Nabila, ada juga anak lainnya bernama Daffa (7) yang dirawat di RS Budi Medika karena diagnosis yang sama.
Kakek Nabila, Ijal, pun meminta Pemkot Bandarlampung untuk tanggap dan memberikan vaksin. "Kami mohon solusi dan antisipasinya kepada Wali Kota, Gubernur, dan Dinas Kesehatan untuk tanggap vaksin atas hal ini," singkatnya.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Desti Mega Putri menyebut pihaknya belum mendapat laporan terkait penyakit tersebut. "Saya baru tahu malah kalau ada kasus ini. Karena kalau ada yang berobat di puskesmas pasti petugasnya langsung lapor ke kita. Mungkin mereka berobatnya ke rumah sakit, agak sulit kita dapat datanya karena enggak semua rumah sakit lapor cepat ke kita," ujarnya.
BACA JUGA:Setahun Lebih, Kejari Pringsewu Lakukan Penyidikan Kasus Penyimpangan BPHTB
Namun menanggapi penyakit yang lebih dikenal sebagai penyakit hand, foot, and mouth tersebut, dirinya menjelaskan jika penyakit menular ini umumnya terjadi pada anak-anak usia 5-10 tahun. "Penyakit ini lebih rentan menyerang anak di bawah usia 5 tahun. Flu singapura adalah penyakit virus yang disebabkan beberapa jenis virus coxsackie, terutama virus coxsackie A16. Penyakit ini biasanya bersifat ringan, tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi serius," jelasnya.
Penularannya pun terbilang sangat mudah. Dimana, virus menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Seperti air liur, air ludah, tinja, dan cairan lepuh yang muncul pada kulit. Penularan virus ini sangat umum di antara anak-anak yang bermain bersama di tempat bermain, sekolah, atau penitipan anak.
”Kami tetap mengimbau masyarakat untuk tenang dalam menghadapi hal ini. Memang tidak ada vaksin khusus untuk flu singapura. Tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran virus. Seperti jaga pola hidup sehat, cuci tangan, jaga kesehatan mulut anak, dan hindari kontak," sarannya.
Selain itu, imbuhnya, pengobatan biasanya hanya bersifat simptomatik atau pengobatan yang bertujuan mengurangi keluhan tanpa melihat penyakit utama yang menyebabkan keluhan tersebut timbul. "Anak-anak yang terinfeksi harus istirahat cukup dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Untuk meredakan nyeri dan demam, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri atau obat penurun panas yang aman untuk anak," tandasnya. (mel/c1/rim)