Sri Mulyani Umumkan APBN Tercatat Surplus Rp 8,1 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati-FOTO JAWA POS -

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa APBN Indonesia mencatatkan surplus sebesar Rp 8,1 triliun pada akhir Maret 2024.

Ini menandai kinerja keuangan yang kuat di kuartal pertama tahun ini.

 "Kami mencatat surplus APBN sebesar Rp 8,1 triliun, atau 0,04 persen dari PDB, dengan surplus keseimbangan primer mencapai Rp 122,1 triliun," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers terbaru di Jakarta.

Disebutkan bahwa surplus ini merupakan hasil dari penerimaan negara yang mencapai Rp 620,1 triliun atau 22,1 persen dari target tahunan, meskipun ini menunjukkan penurunan sebessar 4,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

BACA JUGA:ChildFund International Dorong Partisipasi dan Dukungan dari Lebih Banyak Pihak

"Kami melihat pertumbuhan penerimaan negara yang sangat tinggi selama 2022-2023, namun kini ada koreksi. Meski demikian, kami tetap berhati-hati," tambah Sri Mulyani.

Dari sisi pengeluaran, pemerintah telah menggunakan sekitar Rp 611,9 triliun, atau 18,4 persen dari alokasi anggaran tahunan. 

"Ini menunjukkan bahwa kami telah mengalokasikan 22 persen dari target penerimaan, sementara pengeluaran hanya 18,4 persen di kuartal pertama," lanjutnya.

Pengeluaran yang meningkat di awal tahun ini mencerminkan upaya pemerintah dalam front-loading, termasuk dalam penyelenggaraan pemilihan umum. 

BACA JUGA:Tak Kapok Dipenjara, Residivis di Bandar Lampung Kedapatan Jualan Sabu dan Ganja

Dengan perkembangan ini, Sri Mulyani optimis tentang kinerja APBN hingga Maret 2024 sebagai indikasi positif dari pengelolaan keuangan negara.

Namun, Menteri Keuangan juga mengingatkan akan tantangan yang mungkin dihadapi di Kuartal II-2024, termasuk potensi perlambatan dan penyesuaian terhadap dinamika geopolitik serta ekonomi global.

"Kami tetap waspada terhadap dampak dari perubahan di lingkungan global yang bisa mempengaruhi ekonomi kita, termasuk APBN," pungkas Sri Mulyani. (jpc/abd)

Tag
Share