Masuk WBTBI, Tari Bujantan Budamping Didokumentasikan
MASUK WBTBI: Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung mendokumentasikan karya budaya Tari Bujantan Budamping yang masuk WBTBI. -FOTO DOK. DEWAN KESENIAN PESBAR -
PESBAR - Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung mendokumentasikan karya budaya Tari Bujantan Budamping dalam adat Saibatin. Proses dokumentasi dilaksanakan di Pekon Tanjungjati Kecamatan Lemong, Pesisir Barat, Minggu (5/11).
Proses dokumentasi ini setelah Ditjen Kebudayaan Direktorat Pelindungan Kebudayaan Kemendikbudristek RI menetapkan delapan budaya khas Lampung menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) dalam Sidang Penetapan WBTB Indonesia 2023. Salah satunya dari Kabupaten Pesbar, yakni Tari Bujantan Budamping (Takhi Bujantan Budamping) dan Peros Masin (Pekhos Masin) yang resmi masuk ke dalam daftar WBTBI.
Proses dokumentasi Tari Bujantan Budamping turut dihadiri camat Lemong, Apdesi Kecamatan Lemong, Dewan Kesenian Pesbar, tokoh adat, dan masyarakat.
Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Rois Leonard Arios, mengatakan WBTB yang akan ditetapkan menjadi WBTB Indonesia harus memperhatikan beberapa hal. Di antaranya merupakan identitas budaya dari satu atau lebih komunitas budaya serta memiliki nilai-nilai budaya yang dapat meningkatkan kesadaran akan jati diri dan persatuan bangsa.
’’Lalu memiliki kekhasan/keunikan/langka dari suatu suku bangsa yang memperkuat jati diri bangsa Indonesia dan merupakan bagian dari komunitas. Juga merupakan living tradition dan collective memory yang berkaitan dengan pelestarian alam, lingkungan, pengarusutamaan gender, pemuda, anak, perdamaian, keamanan, serta berguna bagi manusia dan kehidupan,” ungkap Rois.
Tradisi Tari Bujantan Budamping ini, kata Rois, sudah memenuhi syarat dan resmi terdaftar sebagai WBTB Indonesia. ’’Tentu ini harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kami mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Tari Bujantan Budamping sehingga tetap eksis. Dilaksanakan oleh masyarakat dalam kegiatan adat,” tegasnya
Sementara Peratin Tanjungjati Hartoni mengapreasiasi kegiatan ini. Hartoni merasa bangga karena salah satu tradisi yang ada di Pekon Tanjungjati yakni Tari Bujantan Budamping menjadi salah satu yang terdaftar sebagai WBTB Indonesia.
’’Tentu dengan masuknya tradisi kami ini, kami akan terus menjaga dan melestarikannya. Dalam APBDes, kami sudah memasukkan anggaran kebudayaan sebagai salah satu bentuk upaya menjaga dan melestarikan tradisi budaya kami,” ungkap Hartoni.
Hartoni mengatakan, pihaknya menaruh harapan besar agar kegiatan itu selalu berkesinambungan serta ada perhatian pemerintah daerah dalan rangka menjaga adat dan budaya yang ada.
’’Kami berharap ke depannya peran serta Pemkab Pesbar dalam mendukung pelaksanaan pelestarian adat dan budaya yang ada. Ini agar tetap eksis di tengah masyarakat dan tidak tergerus zaman,” harap Hartoni.
Terpisah, Eli Darmawanti selaku pelaksana dalam kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. ’’Kita akan terus menggali warisan budaya yang ada di Negeri Para Sai Batin dan Ulama ini. Supaya ke depan budaya lainnya yang ada di Pesbar ini bisa secara resmi terdaftar sebagai WBTB Indonesia. Tentu tanpa adanya upaya konsisten untuk terus menggali tradisi di Pesbar ini, dikhawatirkan tradisi yang ada akan semakin terkikis. Generasi kami selanjutnya akan kehilangan jati dirinya. Karena itu, kita berharap tradisi kebudayaan di Pesbar ini bisa tetap dipertahankan, dilestarikan, serta lebih maju dan berkembang lagi,” ungkapnya. (yog/yan/rnn/c1/ful)