Harga Bawang Naik Pascalebaran, Pedagang Warteg Menjerit
Suasana pelanggan saat makan di warteg.-FOTO DISWAY-
JAKARTA - Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) DKI Jakarta dan pedagang Warung Tegal (Warteg) lainnya mengeluhkan soal kenaikan harga bawang merah yang signifikan setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
Harga bawang merah yang pada saat normalnya berkisar Rp35-Rp40 ribu per kilogram kini melonjak drastis menjadi Rp70 ribu. Bahkan, di sejumlah pasar harganya mencapai Rp80 ribu.
Ketua Kowantara DKI Jakarta, Izzudin Zidan mengatakan, kenaikan harga bawang merah tersebut sangat berdampak terhadap rasa di setiap masakan. Pasalnya, semua bumbu masakan menggunakan bawang merah.
“Para pedagang warteg engga mungkin menaikkan harga makanan karena akan berdampak pada konsumen yang berkurang tentu omset bakal menurun,” kata Zidan saat dihubungi, Jumat (19/4).
BACA JUGA:All-New Yaris Cross Hybrid EV Segmen Medium SUV Pertama Bagi Para Petualang Berjiwa Muda
Sehingga, kata Zidan, para pedagang Warteg mendorong pemerintah untuk dapat mengendalikan harga bawang merah, agar harga bahan pokok lainnya tidak ikut naik.
“Harga beras aja sampai sekarang belum turun, harga cabai masih tinggi, ini bawang malah naik,” sesalnya.
Para pedagang Warteg berharap pemerintah lekas mengambil langkah menurunkan dan menjaga stabilitas harga bawang merah agar dapat terjangkau pelaku usaha.
“Pedagang Warteg mungkin perlu mencari alternatif bahan atau bumbu lain yang lebih murah sebagai pengganti bawang untuk mengurangi biaya produksi,” pungkasnya. (*)