Pengamat Sebut Koalisi Pilpres Berbeda dengan Pilkada

Profesor Lili Romli-FOTO IST/DISWAY -

JAKARTA - Menjelang pilkada Serentak, muncul pertanyaan tentang kemungkinan koalisi antara partai politik.

Menyikapi hal tersebut, Profesor Lili Romli, seorang pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa peluang koalisi dalam pilkada sangat terbuka dengan partai mana pun.

"Seperti pada pilkada sebelumnya," ujarnya saat dihubungi pada Senin, 15 April 2024.

BACA JUGA:Golkar Bidik 60 Persen Kemenangan di Pilkada Serentak 2024

Terkait kemungkinan PDI Perjuangan bergabung dengan partai yang tergabung dalam Koalisi KIM, seperti Golkar dan Gerindra, Profesor Romli mengatakan bahwa koalisi dalam pilkada tidak berhubungan dengan koalisi dalam Pilpres.

"Jadi sangat mungkin PDI-P berkoalisi dengan Golkar atau dengan Gerindra, begitu juga sebaliknya," jelasnya.

Dalam dinamika politik lokal, partai-partai memiliki fleksibilitas untuk membentuk aliansi sesuai dengan kepentingan masing-masing.

BACA JUGA:Parpol di Lampung Buka Penjaringan Balonkada

Beberapa partai politik tengah mempersiapkan kandidatnya untuk menghadapi Pilkada dengan strategi koalisi yang kuat. Partai Golkar dan Gerindra, misalnya, telah menunjukkan keakraban yang kuat dalam upaya bersama menghadapi Pilkada mendatang.

Salah satu sorotan utama adalah potensi kembalinya mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam kancah Pilkada. Anies Baswedan telah menjadi bahan perbincangan hangat, dengan banyak pihak yang mendukungnya untuk kembali maju dalam Pilkada nanti.

Koalisi antara beberapa partai politik ini menandakan langkah strategis dalam menghadapi kompetisi politik yang semakin ketat. Diharapkan, kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi proses demokrasi dan pembangunan di tingkat lokal. (dsw/c1/abd)

 

 

 

Tag
Share