Sebanyak 43 ribu Metrik Ton Elpiji Diklaim Sudah Didistribusikan

KLAIM DISTRIBUSKAN GAS MELON: Pertamina mengklaim sudah mendistribusikan 14,4 juta tabung gas 3 kilogram ke masyarakat. -FOTO IST -

JAKARTA - Hingga tiga hari setelah Idul Fitri 2024 yang jatuh pada 14 April, Pertamina Patra Niaga telah meningkatkan distribusi tabung gas 3 kilogram sebanyak 14,4 juta unit atau setara dengan 43 ribu metrik ton (MT) ke berbagai daerah di Indonesia. 

Mars Ega Legowo Putra, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, menyatakan bahwa penambahan ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat selama perayaan Idul Fitri.

Mars Ega menekankan bahwa stok LPG 3 kg di agen dan pangkalan resmi masih dalam kondisi aman. Ia mengimbau masyarakat untuk membeli gas melon di pangkalan resmi demi mendapatkan harga yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, mengingat harga di pengecer bisa jadi lebih tinggi.

Dari sisi manajemen stok, Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menambahkan bahwa ketersediaan LPG 3 kg cukup untuk lebih dari 15 hari. Menurutnya, sistem distribusi yang efisien mulai dari SPBE hingga agen dan pangkalan sangat vital dalam menghadapi lonjakan permintaan selama libur Lebaran.

BACA JUGA:Konflik Iran-Israel Kerek Kenaikan Harga Emas

Lebih lanjut, Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan 5.027 agen dan pangkalan yang tetap beroperasi selama libur untuk memastikan masyarakat dapat terus mendapatkan pasokan LPG. Irto menambahkan bahwa perusahaan terus melakukan monitoring dan penyesuaian alokasi LPG 3 Kg ke daerah-daerah yang memerlukan, dengan tim lapangan yang rutin melakukan pemeriksaan di agen-agen dan pangkalan yang bertugas.

Sebelumnya setelah masyarakat Lampung Utara mengeluhkan elpiji 3 kilogram (gas melon) langka dan menyentuh harga Rp50 ribu per tabung, kini masyarakat Waykanan mengeluhkan hal sama. 

Sebelumnya masyarakat Gununglabuhan, Waykanan, mengeluhkan kenaikan harga gas 3 kg sebelum Lebaran, kini giliran masyarakat Kecamatan Negarabatin mengalami hal serupa. Di mana harga elpiji subsidi ukuran 3 kg di Negarabatin tembus Rp45 ribu per tabung.

Lonjakan harga LPG bersubsidi di Negara Batin diduga disebabkan oleh kelangkaan di pangkalan. 

BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD100 lantaran Konflik Timur Tengah

Akibatnya, beberapa warga terpaksa menggunakan alternatif lain sebagai bahan bakar. Ibu rumah tangga di Desa-desa, Kecamatan Negara Batin, mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayah mereka. 

Mereka harus berkeliling ke tetangga desa untuk mendapatkannya, dengan harga jual per tabung mencapai sekitar Rp. 45 ribu, jauh di atas harga normal sesuai HET yang seharusnya Rp 18 ribu per tabung.

“Sudah setengah bulan ini gas 3 kilogram mulai langka di Negara Batin. Hal itu membuat sebagian masyarakat kesulitan mendapatkannya. Mirisnya lagi, agen gas yang biasa menjadi langganan selalu kehabisan stok. Kami dan warga lainnya terpaksa sering menitipkan tabung kosong di tingkat pengecer hanya untuk mendapatkan satu tabung. Ketika dapat pun, harganya cukup mahal,” ungkap Ahmad.

Kelangkaan gas LPG 3 kg tidak hanya dirasakan oleh ibu-ibu di Negara Batin, tetapi juga terjadi di Ibukota Blambangan Umpu dan Kampung tetangga Umpu Bhakti, meskipun harganya tidak melambung tinggi.

Tag
Share