Trik Menggapai Lailatul Qadar ala Rasulullah
Dosen PAI Universitas Saburai Bandar Lampung sekaligus Penyuluh Agama Islam Wilayah Sukabumi Bandar Lampung, Sumiyati, S.Pd.I., M.Pd.I. -Foto Ist-
Oleh:
Sumiyati, S.Pd.I., M.Pd.I.
(Dosen PAI Universitas Saburai Bandar Lampung sekaligus Penyuluh Agama Islam Wilayah Sukabumi Bandar Lampung)
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan dan hanya terjadi pada bulan Ramadan.
Tak heran, banyak umat muslim terus berlomba-lomba dalam kebaikan demi bisa mendapatkan berbagai keutamaan malam lailatul qadar.
Ulama memaknai Alqadar menjadi tiga arti:
Pertama, bermakna kemuliaan (al-Adzhomah), maka dari itu lailatul qadar disebut sebagai malam yang mulia.
Kedua, di antara makna Alqadar adalah ketentuan (al-hukm), maka karena beberapa pendapat yang mengatakan bahwa pada malam tersebutlah ditentukan semua nasib mahluk yang ada, disebutlah ia dengan lailatul qadar.
Ketiga, malam tersebut dinamakan dengan lailatul qadar karena salah satu makna Alqadar adalah kesempitan (al-dhayyiqu).
Karena pada malam tersebut, para malaikat turun dari langit ke bumi dan bumi tampak sesak oleh para malaikat, maka dinamakanlah malam tersebut dengan lailatul qadar.
Dari ketiga pendapat yang disebutkan, pendapat pertama dan kedualah yang paling sesuai dengan penamaan malam tersebut dengan lailatul qadar.
Tidak ada seorang makhluk hidup di muka bumi ini yang mengetahui secara pasti kapan lailatul qadar terjadi.
Tujuannya agar manusia terus berusaha meningkatkan ketakwaan demi mendapatkan lailatul qadar.