Lahan Bekas Dishub Bakal Dijadikan RS Penyakit Dalam

SEGERA DIBANGUN: Pemkot Bandarlampung akan membangun RS Penyakit Dalam di lingkup RSD A. Dadi Tjokro Dipo. -FOTO MELIDA ROHLITA -

BANDARLAMPUNG - Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) A. Dadi Tjokro Dipo dr. Teti Herawati menyebut pembangunan gedung baru bukan hanya untuk pelayanan penyakit dalam. Namun, juga untuk penambahan ruang rawat inap.

Diketahui Kementerian BUMN yang sebelumnya telah menyatakan bakal membangun Rumah Sakit Jantung di Bandarlampung berakhir batal. Meski begitu, Pemkot Bandarlampung tidak berkecil hati karena bakal membangun Rumah Sakit Penyakit Dalam sendiri yang letaknya masih di lingkup RSD A. Dadi Tjokro Dipo.

“Tempatnya masih yang sama. Karena itu kan bekas gedung perhubungan, tapi sudah dihibahkan ke rumah sakit kota semua,” kata dr. Teti menerangkan progres rencana tersebut.

BACA JUGA:Sempat Vakum, Pembangunan RSPTN Unila Berlanjut

Menurut dr. Teti, kini pihaknya tengah bersiap pada proses perencanaan pembangunan tersebut dengan melibatkan Dinas PU yang membangun di dalamnya. “Tapi kalau soal dana, saya kurang paham berapa jumlah anggarannya di perubahan atau di murni bisa ditanyakan ke PU. Mereka penyelenggaranya,” ujarnya.

Ditanya ketika jadi nanti pelayanan apa sajakah yang akan diberikan tanpa terkecuali penyakit dalam seperti yang diucapkan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana beberapa waktu lalu. “Harapannya Ibu Wali Kota seperti itu. Bisa dijadikan kelas dan spesifikasi penyakit lainnya karena kita kan dokter spesialisnya sudah banyak,” ungkapnya.

BACA JUGA:Dua Hari, Delapan Remaja Diamankan Diduga Hendak Perang Sarung

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyebut Kementerian BUMN tidak jadi menghibahkan Rumah Sakit Jantung di Bandarlampung. Padahal, hal ini sudah digembar-gemborkan Menteri BUMN Erick Thohir saat mengunjungi Bandarlampung beberapa waktu silam. “Iya nggak jadi. Nggak ada kabar. Padahal, kita sudah berupaya dari rumah sakit untuk menanyakannya ke sana-ke mari. Pak Erick udah ngomong di media, tapi BUMN tidak ada kabarnya,” ungkapnya.

Meski begitu, kata Eva Dwiana, tidak perlu berkecil hati karena tahun ini pihaknya telah menganggarkan pembangunan Rumah Sakit Penyakit Dalam yang rencananya dibangun tahun ini. “Walaupun nggak dapat tahun ini, kita akan bangun. Lahannya nanti kita cek sama-sama tempatnya,” ujarnya.

Soal dana yang akan digunakan, Eva Dwiana menyebut pihaknya menganggarkan Rp25 miliar untuk pembangunan rumah sakit tersebut. “Pembangunan untuk Rumah Sakit  Penyakit Dalam  Rp25 miliar. Insya Allah, kita akan dapat bantuan lain juga dari pusat. Sedang kita ajukan. Mohon doanya supaya lancar,” katanya. (mel/ful)

Tag
Share