Tahun Ini, OJK Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 10-12 Persen
LOGO OJK -FOTO IST-
Seiring dengan realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun atau tumbuh 16,3 persen secara tahunan.
Pertumbuhan kredit juga diimbangi dengan kualitas aset yang terjaga.
Tercermin dari rasio kredit macet alias non-performing loan (NPL) Bank Mandiri (bank only) yang turun 86 basis poin (bps) secara tahunan ke level 1,02 persen.
Rasio pencadangan (NPL coverage ratio) masih di level konservatif sebesar 384 persen.
Sementara itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mengumumkan laba sebelum pajak naik 15,4 persen secar tahunan sebesar Rp2,35 triliun.
Sedangkan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) naik 18,5 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 1,74 triliun.
Net interest income (NII) juga meningkat 3,7 persen YoY didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik.
BACA JUGA:Dalam Paripurna DPRD Tanggamus, Empat Raperda Ditetapkan Jadi Perda
Margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) meningkat 7 basis points (bps) menjadi 5 persen.
Meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun. Pendapatan fee-based juga melesat 15,6 persen menjadi Rp 2,03 triliun.
Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp 116 triliun. Tumbuh 7,6 persen YoY seiring dengan iklim bisnis yang stabil dan daya beli masyarakat yang menguat di sepanjang 2023.
“Perekonomian Indonesia di sepanjang 2023 terus bergerak ke arah positif dengan prospek pasar yang stabil didukung oleh permintaan pasar domestik terhadap barang dan jasa yang terus menguat,” ucap Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria.
Di sisi lain, Maybank juga meningkatkan sistem dan proses kerja agar dapat lebih tanggap dalam merespons kebutuhan, peluang, dan tantangan yang terus berkembang.
BACA JUGA:Masuk Ramadhan, Harga Emas Masuk di Level Tertinggi
Faktor-faktor tersebut telah mendukung dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit.
Pada saat yang sama memperkuat fundamental untuk keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7 persen YoY menjadi Rp 156,56 triliun.