Ustad Maulana Isi Tausiyah Tarhib Ramadan Yayasan Al Kautsar, Ini yang Disampaikan!

TARHIB RAMADAN: Ustad Maulana saat mengisi tausiah dalam Tarhib Ramadan yang diadakan Yayasan Al Kautsar di masjid setempat, Jumat (8/3). -FOTO DOK. AL KAUTSAR -

BANDARLAMPUNG - Yayasan Al Kautsar menggelar Tarhib Ramadan atau pengajian menyambut bulan suci Ramadan 1445 Hijriah dengan mengundang Ustad Maulana Isnaini. Kegiatan yang diikuti semua pembina, pengawas, pengurus yayasan, dewan guru, hingga karyawan Al Kautsar ini dilaksanakan di Masjid Kampus Al Kautsar, Jumat (8/3). 

Ketua Yayasan Al Kautsar Wagiso mengatakan Tarhib Ramadan dalam rangka rasa syukur dan gembira menyambut bulan suci Ramadan yang mulia. ’’Ramadan dua hari lagi. Mudah-mudahan kita diberi kekuatan dan kesehatan dalam melaksanakan rangkaian ibadah puasa dengan baik. Baik kuantitas maupun kualitas ibadahnya dibandingkan tahun lalu,” kata Wagiso.

Dalam kesempatan ini, Wagiso juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak, baik panitia PMB, kepala sekolah, dewan guru, karyawan, termasuk orang tua siswa yang telah membantu promosi Al Kautsar kepada masyarakat.

BACA JUGA:Berkunjung ke Radar Lampung, Siswa/i SD Fransiskus 1 Tanjungkarang Antusias Bertanya

’’Alhamdulillah, PMB sudah selesai dan sukses. Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, pimpinan sekolah, guru, dan semua pihak yang membantu promosi sekolah Al Kautsar. Tahun ini pendaftaran baik TK, SD, SMP, dan SMA Al Kautsar meningkat dibandingkan tahun lalu,” tutur Wagiso.

Sementara Ustad Maulana Isnaini dalam tausiyahnya mengusung tema Puasa adalah Perisai yang akan Melindungi Kita dari Api Neraka dan Mencegah dari Berbuat Dosa.

Menurut Ustad Maulana Isnaini, perintah puasa turun pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriah. Ramadan merupakan bulan meleburkan dosa dan melipatgandakan pahala. “Oleh sebab itu, para sahabat dan umat Islam betul-betul gembira menyambut bulan Ramadan ini,” katanya.

BACA JUGA:Belum Sempurna, Revitalisasi Bahasa Daerah Kembali Dilakukan

Dalam Surat Al Baqarah Ayat 183, kata Ustad Maulana Isnaini, diseru oleh Allah: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Namun, lanjut Ustad Maulana Isnaini, setiap orang yang berpuasa belum tentu bertakwa  dan sebaliknya orang yang bertakwa pasti melaksanakan puasa. “Kenapa orang yang berpuasa tidak takwa dan masih berbuat dosa? Sebab,  ia hanya puasa perut dan puasa bawah perut. Tapi, matanya tidak puasa, lidahnya tidak puasa, dan hatinya tidak puasa,” jelasnya.

Ustad Maulana Isnaini menjelaskan, ada enam hal yang membuat pahala puasa hilang dan sia-sia. Yakni berbohong, fitnah, ghibah (bergunjing), sumpah palsu, caci maki, dan marah.

Ustad Maulana Isnaini mencontohkan, misalnya seorang suami minta dibuatkan tempoyak untuk buka puasa tapi istri lupa. Maka, suami tidak perlu memarahi istri. “Kalau istri lupa bikin tempoyak, suami jangan ngamuk, jangan marah, batal pahala puasa. Tapi, kalau marahin anak karena sudah dibangunin berkali-kali untuk salat subuh, belum juga bangun, tidak apa-apa, tidak hilang pahala puasanya karena Allah memerintahkan agar menyuruh anggota keluarga dan anak-anak untuk mendirikan salat,” ujarnya.

Ustad Maulana Isnaini berharap seluruh jamaah pengajian dapat menjaga enam hal tersebut selama puasa Ramadan hingga bulan-bulan setelahnya agar dapat mencapai derajat takwa. “Harus ada usaha dan upaya dari diri setiap orang dalam menjaga diri terhadap 6 hal tersebut. Semoga dengan begitu, mudah-mudahan puasa kita menjadi perisai dari api neraka dan mencegah kita dari perbuatan dosa,” ungkapnya.

Kegiatan Tarhib Ramadan ditutup dengan doa bersama dan salam-salaman saling bermafaan membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan. (rls/c1/ful)

Tag
Share