Bawaslu Header

Golven

-Ilustrasi Hanz Kretzmann/PIXABAY-

Dokter El mengangguk, "Iya boleh."

Keduanya saling berjabat tangan dan Amora meninggalkan ruangan rumah sakit.

Setelah menebus obat, Amora memutuskan untuk berteduh di terminal sembari menunggu pesanan ojek onlinenya datang. Setelah 25 menit akhirnya ojek yang Amora pesan sudah sampai. Dengan cepat ojek tersebut melesat pergi sesuai tempat yang Amora tuju.

Setelah menempuh perjalanan dalam beberapa menit, akhirnya mereka sampai. Amora turun dan melepaskan helm kemudian membayar dengan 2 lembar uang 20 ribu.

"Alhamdulillah, terima kasih ya, Neng," ujar pengemudi ojek dengan senyuman.

Amora mengangguk, "Iya, Pak.”

Amora meninggalkan tempat awal dan menuju ke arah ujung dermaga untuk menunggu Vanya. Area pantai lumayan sepi karena hari ini adalah hari Rabu, saat semua akan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Amora mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, memberi kabar kepada Vanya bahwa ia telah sampai dan tengah duduk di ujung dermaga.

Sesampainya Amora di ujung dermaga, ia duduk bersila dan memandangi wajahnya yang berada di atas pantulan gelombang air. 

Sudah dua menit Amora menatap pantulan wajahnya di atas gelombang air, tetapi tiba-tiba ia berhalusinasi ingin menjatuhkan diri ke laut.

Amora menunduk dan mencelupkan sedikit ujung tangannya untuk memainkan air di sana, yang mengakibatkan efek percikan-percikan kecil. Namun, sedetik kemudian ia meyeburkan diri ke laut lalu tenggelam. 

Amora sempat diam dan tak berkutik. Saat kesadarannya kembali ia langsung melambaikan tangan, tetapi tidak ada satu pun orang yang melihat. Di dalam sana Amora merasa ada sesosok makhluk yang menariknya paksa untuk terus masuk ke dalam permukaan air yang dalam. 

Amora kehabisan napas. Kakinya terus ditarik oleh makhluk tersebut dan membawanya pergi semakin jauh dari dermaga.

Terakhir yang Amora lihat adalah seorang perempuan dengan mata hitam, telinga, gigi, serta kuku yang panjang dan runcing, dengan ekor panjang berwarna abu-abu dan hitam yang menarik kakinya sebelum akhirnya ia tak sadarkan diri. Makhluk yang membawa Amora adalah Siren. 

"Mama! Huh, tolong!" Amora berteriak dan tersadar dari perjalanan koma yang panjang.

Tag
Share