Longsor Lagi, Warga Gotong Royong Tangani Lokasi
GOTONG ROYONG: Aparatur pekon di Lambar bersama warga gotong royong tangani longsor. -FOTO IST -
LAMBAR – Untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, aparatur Pekon Mutaralam, Kecamatan Waytenong, Lampung Barat (Lambar), bersama masyarakat melakukan gotong royong melakukan penanganan lokasi longsor di Pemangku Simpang Dua, Kamis (29/2).
Gotong royong secara mendadak tersebut karena terdeteksi bagian bawah jalan yang berada di bibir jurang longsor tanahnya sudah tergerus dan menyerupai gua sehingga dikhawatirkan saat kendaraan melintas amblas.
Aparatur pekon setempat, Heri, mendampingi Peratin Sutro Hamid mengatakan gerusan yang terjadi di lokasi longsor tersebut dampak dari tingginya intensitas hujan. Sehingga meski air tidak sepenuhnya melalui titik itu, tingginya debit air yang turun menyebabkan tanah tergerus.
BACA JUGA:Bongkar Jendela, Pria Ini Curi Handphone
Dijelaskannya upaya yang dilakukan yakni memaksimalkan aliran air agar tidak mengaliri lokasi tersebut serta menutup badan jalan yang sebelumnya hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
Terpisah di ruang kerjanya Peratin Sutro Hamid mempertanyakan terhadap keseriusan pemerintah dalam penanganan longsor yang masuk kategori bencana alam tersebut hal itu karena titik longsor itu telah terjadi selama dua tahun bahkan telah beberapa kali dilakukan peninjauan untuk pembangunan namun hingga saat ini realisasinya nihil.
Dirinya mengatakan keluhan dan harapan masyarakat akan kondisi longsor yang telah menyeret beberapa rumah warga dan sekarang mengancam lokasi pasar dan kantor kehutanan telah diungkapkannya langsung saat menghadiri musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kecamatan Way Tenong Januari kemarin.
BACA JUGA:Melawan, Bandit Perampok Sopir Truk Diringkus Dihadiahi Timah Panas
Dan atas keluh kesahnya itu mendapat tanggapan dari Pemkab Lambar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lambar, jika sekarang ini instansi berkompeten tersebut memiliki anggaran untuk penanggulangan bencana longsor Rp 2 miliar.
Sehingga dengan dana yang ada itu diharapkan oleh sutra dapat dimanfaatkan untuk penanganan longsor yang memang kondisinya dari lokasi anda menjadi tidak ada karena terseret air.
’’Akibat longsor ini membuat akun kami mendapat julukan kampung angker,” tandasnya. (mlo/c1/abd)