2023, Total Produksi Padi Diperkirakan 2,73 Juta Ton
BANDARLAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat angka sementara luas panen padi di Provinsi Lampung pada tahun 2023 sekitar 532,77 ribu hektare. Hal tersebut disampaikan BPS Lampung melalui rilis statistik No. 75/11/18/Th.VIII tertanggal 1 November 2023.
Maya Narang Ali, Statistik Ahli Muda BPS Lampung, mengatakan angka sementara luas panen padi pada tahun ini mengalami kenaikan 14,52 ribu hektare atau 2,80 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 sebesar 518,26 ribu hektare. Produksi padi pada 2023 sendiri diperkirakan 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan 40,62 ribu ton GKG atau 1,51 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.
Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk, lanjut Maya, diperkirakan 1,57 juta ton. Ini mengalami kenaikan 23,35 ribu ton atau 1,51 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 1,55 juta ton.
Di mana berdasarkan hasil survei KSA, menurut dia, puncak panen padi pada 2023 selaras dengan tahun sebelumnya yaitu terjadi pada April dengan luas panen mencapai 111,67 ribu hektare. ’’Meski begitu, puncak panen padi pada April 2023 relatif lebih rendah atau turun sekitar 4,26 ribu hektare (3,67 persen) dibandingkan April 2022," ujarnya, Rabu (1/11).
Lebih jauh, Maya mengatakan realisasi panen padi sepanjang Januari sampai September 2023 sebesar 445,40 ribu hektare atau mengalami kenaikan sekitar 29,59 ribu hektare (7,12 persen) dibandingkan Januari sampai September 2022 yang mencapai 415,81 ribu hektare. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober sampai Desember 2023 diperkirakan sekitar 87,37 ribu hektare.
Dengan demikian, dikatakannya total luas panen padi pada 2023 diperkirakan sebesar 532,77 ribu hektare atau mengalami kenaikan sebanyak 14,52 ribu hektare (2,8 persen) dibandingkan luas panen padi pada 2022 yang sebesar 518,26 ribu hektare. Lanjutnya untuk produksi padi di Provinsi Lampung sepanjang Januari sampai September 2023 diperkirakan sebesar 2,31 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sekitar 111,08 ribu ton GKG (5,06 persen) dibandingkan Januari sampai September 2022 yang sebesar 2,20 juta ton GKG.
Berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2023, jelasnya, potensi produksi padi sepanjang Oktober sampai Desember 2023 ialah sebesar 420,96 ribu ton GKG. Dengan demikian, total produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 2,73 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 40,62 ribu ton GKG (1,51 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 2,69 juta ton GKG.
’’Produksi padi tertinggi pada 2022 dan 2023 terjadi di bulan April. Sementara, produksi padi terendah pada 2022 dan 2023 terjadi di bulan Januari. Produksi padi pada April 2023 yaitu sebesar 629,75 ribu ton GKG, sedangkan produksi padi pada Januari 2023 diperkirakan sebesar 43,63 ribu ton GKG," tuturnya.
Maya juga membeberkan ada tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023. Yaitu Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.
Sedangkan untuk tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bandarlampung, Metro, dan Kabupaten Tulangbawang Barat.
Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Tulangbawang, Lampung Tengah, dan Tanggamus. "Di sisi lain juga terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami penurunan produksi padi. Misalnya Kabupaten Lampung Selatan, Way Kanan, dan Pringsewu," ungkapnya.
Maya juga memberikan angka sementara produksi beras di Lampung. Dimana jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari sampai September 2023 diperkirakan setara dengan 1,33 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 63,86 ribu ton (5,06 persen) dibandingkan Januari sampai September 2022 yang sebesar 1,26 juta ton.
Potensi produksi beras sepanjang Oktober sampai Desember 2023 ialah 241,99 ribu ton. "Maka total produksi beras pada 2023 diperkirakan 1,57 juta ton atau mengalami kenaikan 23,35 ribu ton (1,51 persen) dibandingkan produksi beras pada 2022 yang sebesar 1,55 juta ton,” pungkasnya. (pip/c1/rim)