Asesmen Madrasah 2024 Pengganti UAMBN dan UN, Ini Jadwalnya!
RAKOR: Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Asesmen Madrasah 2024 di Denpasar, Bali.--FOTO DOK. KEMENAG RI
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan kembali menggelar asesmen madrasah. Ini merupakan asesmen sumatif yang dilaksanakan untuk peserta didik kelas akhir jenjang pendidikan madrasah.
Tujuan asesmen madrasah mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik sesuai standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan. Asesmen madrasah ini merupakan pengganti ujian akhir madrasah berstandar nasional (UAMBN) dan ujian nasional (UN).
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M. Sidik Sisdianto mengatakan, penyelenggaraan asesmen madrasah diatur dalam Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 901 Tahun 2023 tentang Standar Operasional Prosedur Penyelenggaraan Asesmen Madrasah.
Menurut Sidik, setidaknya ada tiga fungsi asesmen madrasah. ’’Pertama, untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kedua, sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran pada madrasah. Ketiga, sebagai salah satu syarat penentuan kelulusan. Asesmen untuk jenjang madrasah aliyah (MA) akan diselenggrakan dalam rentang waktu 4-30 Maret 2024,” katanya dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Asesmen Madrasah di Denpasar, Bali.
Kemudian untuk jenjang madrasah tsanawiyah (MTs), kata Sidik, asesmen madrasah akan digelar pada rentang waktu 22 April-11 Mei 2024. ’’Sedangkan untuk jenjang madrasah ibtidaiyah (MI), asesmen pada rentang waktu 29 April-18 Mei 2024,” ungkapnya.
Sidik menjelaskan, penyelenggaraan asesmen madrasah dapat berupa tes tertulis, praktik, portofolio, penugasan, maupun bentuk asesmen lain yang ditetapkan madrasah. ’’Bentuk soal asesmen tertulis dapat berupa pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, benar-salah, setuju-tidak setuju, menjodohkan, isian, atau uraian. Persiapan penyelenggaraan asesmen madrasah, mulai dari penyusunan kisi-kisi soal, penyusunan soal, hingga penggandaan soal dilakukan oleh masing-masing madrasah penyelenggara,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, kata Sidik, madrasah penyelenggara dapat memilih melaksanakan asesmen madrasah dengan moda asesmen madrasah berbasis komputer (AMBK), asesmen madrasah berbasis kertas (AMK), ataupun bentuk lainnya.
Sidik meminta asessmen madrasah menjadi perhatian bersama para pihak terkait. ’’Kantor Kemenag provinsi selaku ketua Tim Kurikulum dan Kesiswaan agar segera menyosialisasikan prosedur operasional standar (POS) asesemen madrasah ini secara berjenjang. Juga harus melaporkan progresnya kepada Subdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah. Saya minta kordinasi dengan semua pihak terus terjalin. Jika terjadi kendala teknis dalam pelaksanaan asesmen madrasah, bisa segera dicarikan jalan keluarnya. Proses monitoring juga harus dilakukan. Setiap madrasah harus memahami dan menjadikan POS sebagai acuan dan pedoman dalam penyelenggaraan asesmen madrasah,” ungkapnya.
Berdasarkan data, kata Sidik, ada lebih dari 2,3 juta siswa yang akan mengikuti Asesmen Madrasah 2024. ’’Asesmen diikuti siswa kelas VI MI MI, kelas IX MTs, dan kelas XII MA. Ada 690.413 siswa kelas VI MI yang akan mengikuti Asesmen Madrasah 2024. Untuk MTs, jumlah siswa kelas IX yang akan mengikuti asesmen mencapai 1.114.896 siswa. Sementara untuk kelas XII MA, ada 526.002 siswa yang akan mengikuti asesmen. Jadi total ada 2.331.311 siswa yang akan ikut Asesmen Madrasah 2024,” katanya. (rls/c1)