Sawah Terdampak Banjir, Petani Mesuji Tunggu Realisasi Janji Pemprov
KORBAN BANJIR: Sebanyak 170 hektare sawah di Mesuji menjadi korban banjir dan terancam fuso.-FOTO DOK RADAR LAMPUNG-
MESUJI - Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji hingga saat ini masih menunggu realisasi bantuan benih dari Pemerintah Provinsi (pemprov) Lampung untuk sawah Puso karena banjir satu bulan lalu.
Menurut Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian Mesuji, Halwan, mengatakan jika bantuan benih untuk mengcover sawah yang terdampak banjir.
"Bantuan tengah dalam proses, sudah lama kami usulkan. Jadi, setiap hektar idealnya akan mendapatkan benih bantuan 25 kg," jelas Halwan.
Selain itu, sudah ada sekitar 170 hektare sawah korban banjir akan dicover oleh Jasindo sebagai penyedia asuransi.
BACA JUGA:Baru 402 Bidang Aset Pemkab Lambar Bersertifikat, Sisanya 436 Bidang Belum Bersertifikat
"Jadi, pihak Jasindo sudah datang ke sawah petani untuk mengecek. Ada lebih dari 170 hektar. Setiap hektar aja mendapatkan Rp 6 juta," jelas Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pertanian Mesuji, Achiri kemarin .
Disisi lain, petani berharap bantuan dapat dengan segera tiba.
"Jadi harapan kami ya hanya satu, bantuan segera datang," kata Yusuf salah satu petani di Kecamatan Mesuji Timur.
Sebelumnya, Sebanyak 170 hektare lahan sawah masyarakat di Mesuji mengklaim asuransi karena gagal tanam dan gagal panen akibat diterjang banjir pada Januari lalu.
BACA JUGA:Prediksi Arsenal vs Burnley, Sabtu 17 Februari 2024: Ambisi The Gunners Kejar Ketertinggalan Poin
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sapras) Dinas Pertanian Mesuji Achiri Apriadi, pihak asuransi telah melakukan pengecekan pada Minggu lalu.
’’Akhir pekan lalu, pihak asuransi telah melakukan survei terhadap lahan warga yang rusak akibat banjir. Pekan ini, berita acara dari pihak asuransi, yaitu Jasindo, akan dirilis," jelas Achiri saat dikonfirmasi pada Rabu, 14 Februari 2024.
Achiri memastikan bahwa hanya 170 hektare yang mengajukan klaim asuransi di Kabupaten Mesuji.
Dirinya juga mengakui bahwa proses klaim asuransi memakan waktu lama dan melibatkan beberapa tahapan, termasuk konfirmasi, usulan klaim, dan pengecekan lapangan oleh tim Jasindo.
BACA JUGA:Awas, Pengusaha Berani Timbun Beras Bisa Masuk Penjara
"Proses klaim asuransi cukup panjang, dimulai dari pelaporan klaim oleh PPL. Kemudian, Jasindo akan mengkonfirmasi ke PPL dan mengajukan surat usulan klaim ke pusat dengan syarat bukti pusat tidak boleh dihilangkan selama 2 minggu, sampai tim Jasindo melakukan pengecekan lapangan.
Sebelumnya dilaporkan, Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji sedang membantu petani di Mesuji untuk mengklaim asuransi atas lahan pertanian yang mengalami kerugian.
Petani yang terdaftar dalam asuransi akan menerima ganti rugi uang tunai sebesar Rp 6 juta per hektar.
"Ganti rugi uang tunai diberikan kepada petani yang telah terdaftar asuransi. Namun, bagi yang belum terdaftar, klaim ganti rugi uang tunai tidak dapat diberikan." pungkasnya.
BACA JUGA:Maarten Paes Akan Dinaturalisasi, Ernando Ari Siap Bersaing Jadi Kiper Nomor 1 Timnas Indonesia
Banjir di Mesuji, Lampung turut merendam ratusan hektare sawah milik petani di Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.
Menurut Agus petani di Desa Sungai Badak ada ratusan hektare sawah di Desa Sungai Badak terdampak banjir.
Dirinya menyebut bencana banjir yang menenggelamkan sawah miliknya itu sudah terjadi hampir seminggu dan terparahnya terjadi sejak kemarin.
Hingga saat ini pun, kata dia banjir tidak kunjung surut dan menenggelamkan sawah di Desa Sungai Badak.
Dikatakannya banjir yang menenggelamkan sawah miliknya cukup parah kondisinya.
BACA JUGA:Diduga Hanyut, Tim SAR Temukan Dua Korban Tewas
Ketinggian air pun bisa mencapai sepinggang orang dewasa. "Banjirnya sudah seperti lautan di sawah kami pak," ucapnya.
Ia juga memastikan sawah miliknya akan gagal tanam akibat banjir yang melanda itu.
Senada dengan petani lainnya bernama nusi bahwa sawah miliknya saat ini sudah seperti hamparan lautan.
"Bukan banjir lagi pak tapi sudah seperti hamparan lautan," ungkapnya.
Dia menyebut akibat banjir yang melanda sawahnya itu dipastikan akan gagal tanam.
Sementara Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji mengkonfirmasi ada tiga desa di Kecamatan Mesuji yang sawahnya terendam banjir.
BACA JUGA:Dua Terdakwa Korupsi Jalan di Lampura Didakwa Rugikan Rp2 M
"Sementara laporan masuk ada Desa Sidomulyo, Sungai Badak dan Wiralaga I," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mesuji Pariman.
Meskipun telah mengetahui jumlah Desa yang sawahnya terdampak banjir, pihaknya belum mengetahui jumlah pasti berapa hektare yang terdampak banjir.
Sebab, dari pengakuannya sampai saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan Masi melakukan pendataan ya ada di angka ratusan hektar.
Di sisi lainnya, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian Mesuji, Halwan menuturkan untuk laporan sementara ada tiga Desa di Kecamatan Mesuji yang terdampak banjir.
Diantaranya Desa Sidomulyo, Sungai Badak dan Wiralaga 1. "Untuk berapa hektare lahan yang terdampak banjir lagi diidentifikasi datanya," pungkasnya. (muk/abd)