Timnas U-17 Diperkuat Dua Pemain Diaspora

JAKARTA - Dua pemain diaspora, Welber Halim Jardim dan Amar Rayhan Brkic, diproyeksikan memperkuat Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 2023 pada 10 November sampai 2 Desember. Kepastian ini dikatakan Pelatih Timnas U-17 Bima Sakit setelah mengetahui satu pemain diaspora lainnya, Chow-Yun Damanik, gagal bergabung karena terkendala paspor. 

’’Ya, dua saja (Welber dan Amar),” ucap Bima Sakti usai memimpin latihan Timnas U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (30/10).

Timnas U-17 telah berada di Jakarta kurang lebih satu pekan setelah merampungkan pemusatan latihan untuk persiapan Piala Dunia U-17 2023 selama enam pekan di Jerman. Namun sejak kedatangan di Jakarta, pemain diaspora timnas U-17 yang telah bergabung bersama tim adalah Welber, sementara Amar belum terlihat karena pesepak bola 16 tahun itu sedang izin memperkuat klubnya Hoffenheim U-17 di B-Junioren Bundesliga Sud/Sudwest. 

“Ya dia izin ada dua pertandingan, kemarin terakhir dia main. Sebenarnya masih ada dua lagi pertandingan (bersama klubnya). Namun, kita minta dia harus cepat datang karena kita juga butuh adaptasi. Terutama Amar, cuaca juga kan, butuh adaptasi dengan cuaca di Indonesia, Karena kita kemarin terakhir di Jerman bahkan bisa sampai 6 derajat, 5 derajat saat latihan,” tambahnya. Kabar baiknya, pria kelahiran Balikpapan itu mengabarkan bahwa Amar akan datang di Indonesia pada hari ini, Senin.

“Jadi Amar mungkin hari ini (Senin) dia sampai. Dan semoga besok bisa latihan dan bisa beradaptasi dengan cuaca di Indonesia,” ucap Bima. Jelang 11 hari menuju Piala Dunia U-17, timnas U-17 segera merampingkan skuadnya menjadi 21 pemain dari saat ini berjumlah 26 pemain. Timnas U-17 akan bertolak ke Surabaya pada 3 November untuk melakoni persiapan terakhir.

Sebelumnya, Pelatih Timnas U-17 Indonesia Bima Sakti mengungkap penyebab Chow-Yun Damanik gagal memperkuat Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2023. Bima mengatakan Chow yang merupakan satu dari tiga pemain diaspora yang mengikuti pemusatan latihan timnas U-17 di Jerman bersama Welber Halim Jardim dan Amar Rayhan Brkic itu gagal memperkuat Indonesia karena terkendala paspor. 

“Chow ini masalah paspornya memang kan perlu waktu. Kedua orang tuanya sudah sama-sama berpaspor Swiss. Ya ibunya orang Indonesia, tetapi sudah Swiss. Kalau dia harus bikin paspor Indonesia saya tidak tahu ya ini-nya. Kan harus melepas yang Swiss. Karena kita kan tidak boleh, saya tidak tahu ya mungkin tidak boleh dua paspor kan,” ucap Bima setelah selesai memimpin latihan timnas U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin. 

 

Bima sebagai pelatih pun mengaku kecewa Chow gagal memperkuat Indonesia terlebih sang pemain menurutnya mempunyai kemampuan di atas rata-rata dan telah mengantongi satu gol bersama timnas U-17 saat kalah pada laga uji coba melawan FC Koln U-17 dengan skor 2-3. (jpnn/c1/nca)

Tag
Share