Maksimalkan Kolaborasi Pentahelix, Pemprov Lampung Optimistis Capai Target Prevalensi Stunting 2024
Kepala Bappeda Lampung Elvira Umihanni-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -
BANDARLAMPUNG – Pada 2024, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan prevalensi stunting di angka 14 persen. Untuk mencapai target tersebut, tahun ini Pemprov Lampung akan memaksimalkan kolaborasi pentahelix atau multifungsi.
Kepala Bappeda Lampung Elvira Umihanni mengatakan prevalensi stunting Lampung saat ini berada di angka 15 persen. Pada rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) 2024, target prevalensi stunting di Lampung pada angka 14 persen.
Elvira mengaku optimistis Lampung mampu mencapai angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 ini. “Kita optimistis target 14 persen itu tercapai. Bahkan bisa lebih rendah dari ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Ancaman Bencana Hidrometeorologi hingga Februari
Lanjut Elvira Umihanni, program penurunan angka stunting masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya, kata Elvira Umihanni, saat ini pihaknya lebih banyak melibatkan CSR. Di mana, kolaborasi dengan pentahelix benar-benar dimaksimalkan.
“Kalau pemprov sendiri memberikan dukungan khusus kepada kepala-kepala daerah, terutama kabupaten/kota yang memang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ucap Elvira Umihanni.
Adapun program-program yang digalakkan untuk mengentaskan prevalensi stunting mengacu pada delapan aksi konvergensi penurunan stunting terdiri atas master ansit dan analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, serta peraturan bupati/wali kota.
BACA JUGA:Waspada, Penyakit-penyakit Ini Mengintai Masyarakat di Pesisir Barat
’’Kemudian pembinaan pelaku dan pemerintahan desa/kelurahan, sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting, serta reviu kinerja tahunan. Kita mengawal penuh juga memberikan stimulus bagi kabupaten/kota yang menurut kita sebagai kantong-kantong angka stuntingnya tinggi,” ungkap Elvira Umihanni.
Untuk kabupaten yang masih cukup tinggi prevalensi stuntingnya, salah satunya adalah Tanggamus. Menurut Elvira Umihanni, Tanggamus saat itu masih cukup tinggi. ’’Tapi pada 2022 ke 2023, prevalensi stunting Tanggamus turun cukup signifikan. Hampir 7 persen. Jika tahun depan bisa turun dengan interval yang sama, bisa mengimbangi angka provinsi,” ucapnya. (pip/c1/ful)