Pemprov Awasi Harga Pangan Secara Intensif
LAKUKAN PENGAWASAN HARGA: Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto.-FOTO PRIMA IMANSYAH/RADAR LAMPUNG-
BANDARLAMPUNG - Untuk mencegah kenaikan angka inflasi di tahun 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan melakukan pengawasan harga pangan secara intensif. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TAPD) Lampung sendiri telah melakukan rapat perhitungan inflasinya pada Rabu (10/1).
Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan pihaknya pun di awal 2024 telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar nilai inflasi di Lampung tahun 2024 semakin baik. Menurutnya pada rapat tersebut turut mengundang perwakilan Bandarlampung, Metro, Mesuji, dan Lampung Timur.
’’Ini supaya kita satu persepsi dan satu program. Alhamdulillah, Kepala BPS dan BI sudah memberikan evaluasi juga masukan supaya pemahaman kita utuh terhadap inflasi serta faktor pendukungnya," ujar Fahrizal, Kamis (11/1).
BACA JUGA:Prabowo: Masyarakat Lampung, Tolong Bantu Saya!
Harapannya dengan dilakukan pembahasan terkait inflasi di awal 2024 ini instansi di provinsi maupun kabupaten/kota mengetahui medan kerjanya. ’’Jadi tahu bagaimana kita mengatasi kelangkaan dan memastikan pasokan itu ada," ungkapnya.
Dari rapat koordinasi yang telah dilakukan, Fahrizal menyampaikan telah diambil kesimpulan untuk bersama melakukan monitoring harga secara intensif. ’’Sudah kita simpulkan bahwa harus melakukan monitoring harga secara intensif hari ke hari. Dari situlah, kita baru melakukan upaya untuk mencegah kenaikan inflasi agar terkendali," tuturnya.
Fahrizal juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat memasuki bulan suci Ramadan, Imlek, dan lainnya. Sehingga harga beberapa komoditas pasti meningkat karena permintaan di pasar juga meningkat. Seperti daging, telur, bawang, dan cabai.
BACA JUGA:Di Bandar Lampung, Bayar Sampah Bisa Pakai ‘Stroberi’
’’Ini kita lakukan persiapan dan Dinas Pertanian sudah melakukan percepatan untuk menanam komoditas penting. Dinas Perdagangan juga sudah koordinasi untuk menjaga pasokan, termasuk kita kerja sama business to business dan mendorong peran BUMD," terangnya.
Diketahui, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, inflasi Lampung pada Desember 2023 sebesar 3,47 yoy. Komoditas utama penyumbang inflasi adalah beras, cabai merah, rokok keretek filter, bawang putih, cabai rawit, tarif air minum PAM, dan gula pasir. (pip/c1/rim)