Nasib Timnas Bergantung Pertandingan Vietnam vs Malaysia
Indra Sjafri. Foto PSSI --
BANGKOK – Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, tak menampik bahwa Garuda Muda tengah berada dalam situasi yang sangat genting.
Posisi Indonesia kini rawan tersingkir lebih cepat jika duel pamungkas Grup B antara Vietnam dan Malaysia berakhir tanpa pemenang pada SEA Games ke-33 cabang sepak bola putra.
Kondisi sulit ini mencuat setelah hasil mengejutkan di matchday kedua Grup C, Senin (8/12) malam, ketika Indonesia tumbang 0-1 dari Filipina.
Gol tunggal Otu Banatao, penyerang muda berusia 19 tahun, menjadi penentu kemenangan dramatis Negeri Lumbung Padi itu.
Hasil tersebut memastikan Filipina menjadi tim pertama yang mengamankan tiket semifinal.
Sementara bagi Indra Sjafri, kekalahan ini membuat perjalanan timnya tak lagi sepenuhnya berada dalam kendali sendiri.
Hitungan peluang Indonesia kini berpindah ke Grup B. Vietnam dan Malaysia sama-sama mengoleksi tiga poin dan akan berjumpa pada Kamis (11/12) petang.
Jika duel itu berakhir seri, keduanya akan mengumpulkan empat poin. Dengan poin tersebut, Vietnam kemungkinan besar finis sebagai runner-up Grup B. Malaysia unggul selisih gol dan berpotensi menjadi juara grup.
Posisi runner-up Vietnam dengan empat poin akan secara otomatis mengunci status sebagai runner-up terbaik.
Akibatnya, Indonesia dan Myanmar—yang baru bertanding pada Jumat (12/12)—tidak lagi memiliki peluang karena nilai maksimal yang bisa mereka peroleh hanya tiga poin.
Regulasi turnamen menyebut semifinal hanya dihuni oleh tiga juara grup plus satu runner-up terbaik.
Menyikapi situasi sulit tersebut, Indra mengambil sikap realistis. “Memang benar hasil laga lain dapat memengaruhi kami. Tetapi Indonesia tidak punya kendali atas itu,” ujar pelatih yang membawa Indonesia meraih emas SEA Games 2023 tersebut.
“Yang bisa saya lakukan adalah fokus memikirkan bagaimana cara mengalahkan Myanmar,” tegas Indra.
Saat ini Indonesia berada di dasar klasemen tanpa poin, setara dengan Myanmar.