Bandarlampung Catat Pengangguran Tertinggi di Provinsi Lampung, DPRD Minta Pemkot Bertindak Cepat
Anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung Rizaldi Adrian-FOTO IST -
BANDARLAMPUNG – Kota Bandarlampung kembali mencatat tingkat pengangguran tertinggi di Provinsi Lampung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) kota ini mencapai 7,53 persen, tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya.
Anggota DPRD Kota Bandarlampung dari Fraksi Gerindra, Rizaldi Adrian, menilai tingginya angka tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Ia menyebut data BPS itu sebagai alarm penting yang menandakan adanya tantangan besar dalam penciptaan lapangan kerja.
“Data tingkat pengangguran BPS tentu menjadi alarm bagi kita semua. Tingginya angka pengangguran menunjukkan ada pekerjaan besar yang harus segera dibenahi, terutama dalam membuka lapangan kerja yang produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Rizaldi menambahkan bahwa analisis mendalam diperlukan agar kebijakan pemerintah benar-benar efektif.
Menurutnya, data tambahan seperti profil usia penganggur, penyerapan tenaga kerja di sektor industri, serta relevansi keterampilan dengan kebutuhan pasar kerja harus menjadi acuan dalam menyusun solusi.
“Angka ini harus kita baca secara lengkap—mulai dari struktur usia, keterserapan industri, hingga kesesuaian skill tenaga kerja. Data itu penting agar solusi yang diambil tidak sekadar seremonial, tapi tepat sasaran dan berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya langkah konkret dalam menekan angka pengangguran.
DPRD, kata Rizaldi, siap mendorong penguatan ekosistem investasi serta percepatan program peningkatan keterampilan masyarakat, khususnya generasi muda, termasuk kerja sama dengan sektor swasta dan UMKM.
“Kami ingin memastikan program penanggulangan pengangguran dalam RPJMD benar-benar terukur dan dijalankan secara konsisten,” katanya.
Rizaldi menekankan bahwa isu pengangguran bukan bahan perdebatan, melainkan dorongan untuk bekerja lebih cepat dan lebih berpihak kepada masyarakat.
“Angka ini bukan untuk saling menyalahkan, tetapi menjadi dasar untuk bekerja lebih fokus dan lebih berpihak pada warga. DPRD Bandarlampung siap mengawal agar kebijakan penanggulangan pengangguran benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya,” tutupnya.
Sebelumnya, Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Lampung Barat. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerah ini kembali menunjukkan tren positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), TPT tahun 2024 tercatat 2,09 persen atau setara 4.043 jiwa, turun dari 2,25 persen pada tahun 2023 atau sekitar 4.272 jiwa.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Haiza Rinsa, S.H., menegaskan bahwa capaian tersebut menempatkan Lampung Barat sebagai kabupaten dengan tingkat pengangguran terendah se-Provinsi Lampung. Ia menyampaikan bahwa penurunan ini bukan terjadi secara instan, melainkan hasil dari berbagai program yang secara konsisten dijalankan pemerintah daerah.
“Data BPS menunjukkan TPT Lampung Barat terus bergerak ke arah yang lebih baik. Memang sempat naik dibanding tahun 2022 yang sebesar 2,10 persen, namun secara keseluruhan tren 2024 kembali menunjukkan perbaikan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah langkah konkret terus dilakukan untuk membuka ruang kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Mulai dari penyediaan lapangan kerja baru, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), hingga memperluas fasilitasi bagi para pencari kerja.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat turut mendorong pertumbuhan sektor ekonomi rakyat melalui penguatan UMKM, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak swasta.
“Kolaborasi ini dilakukan agar semakin banyak peluang kerja yang bisa diakses masyarakat. Harapannya, angka TPT terus menurun di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Lanjut dia, penurunan di tahun 2024 ini juga dipengaruhi oleh kuatnya struktur ekonomi lokal yang masih didominasi sektor pertanian dan perkebunan, yang menjadi penyumbang utama lapangan kerja di Lampung Barat.
Dengan tren positif ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat optimistis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tahun-tahun mendatang.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis data kondisi ketenagakerjaan periode Agustus 2025. Hasilnya, jumlah penduduk bekerja meningkat, tetapi tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga ikut naik.
Kepala BPS Lampung Ahmadriswan Nasution menyampaikan bahwa TPT Lampung pada Agustus 2025 berada di angka 4,21 persen, sedikit naik dari Agustus 2024 yang tercatat 4,19 persen. Menurutnya, pergerakan angka ini menunjukkan tren fluktuatif tiga tahun terakhir.
Total penduduk usia kerja di Lampung mencapai 7,19 juta orang. Dari jumlah tersebut, 5,06 juta orang merupakan angkatan kerja (AK), sementara 2,12 juta orang termasuk bukan angkatan kerja (BAK), seperti pelajar maupun ibu rumah tangga.
“Penduduk bekerja pada Agustus 2025 mencapai 4,85 juta orang. Dari Agustus 2024 hingga Agustus 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja sebesar 65,79 ribu orang,” ujar Ahmadriswan.
Meski jumlah pekerja bertambah, jumlah pengangguran juga mengalami kenaikan. Pada Agustus 2025, penduduk menganggur mencapai 213,17 ribu orang, naik sekitar 4,01 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. (farida/abd)