Aturan Posting Instagram Kini Maksimal 3 Hashtag

Ilustrasi fitur repost feed Instagram. --FOTO DOK. INSTAGRAM/ISTIMEWA

Cara kerja ini mirip dengan evolusi search engine optimization (SEO) di internet. Dahulu kata kunci bisa diulang berkali-kali agar situs web muncul di halaman pertama Google, tetapi kini strategi seperti itu dianggap spam dan justru merugikan.

 

Hal yang sama kini mulai terlihat di Instagram. Banyak pengguna masih menggunakan belasan hingga puluhan hashtag acak yang tidak selalu relevan dengan konten.

 

Misalnya, seseorang mengunggah lukisan matahari terbenam tetapi menambahkan tagar, seperti #love, #followme, #like4like, #fashion, atau istilah viral yang tidak ada hubungannya dengan karya tersebut.

 

Teknik seperti itu dahulunya mungkin berhasil menarik perhatian, tetapi algoritma Instagram kini tampaknya lebih fokus menampilkan konten kepada audiens yang benar-benar relevan. Dengan kata lain, ketepatan lebih penting daripada kuantitas.

 

Dilansir dari Hyperlux Magazine, komunitas yang paling merasakan perubahan ini adalah seniman, kreator konten, dan pelaku bisnis kecil yang mengandalkan Instagram sebagai alat pemasaran.

 

Selama ini, banyak dari mereka menggunakan strategi hashtag ekstensif agar karya, produk, atau layanan mereka lebih mudah ditemukan.

 

Dengan aturan baru ini, strategi tersebut tidak lagi relevan dan perlu diarahkan ulang. Namun, perubahan ini juga bisa dilihat dari sisi positif, Instagram ingin membantu pengguna menjangkau orang yang benar-benar tertarik dengan konten mereka.

 

Artinya, target audiens menjadi lebih spesifik, tertata, dan cenderung menghasilkan interaksi yang lebih bermakna.

Tag
Share