Aturan Posting Instagram Kini Maksimal 3 Hashtag

Ilustrasi fitur repost feed Instagram. --FOTO DOK. INSTAGRAM/ISTIMEWA

 

Jika pembatasan ini benar-benar menjadi aturan permanen, pengguna tidak bisa lagi memilih tagar secara asal dan berharap algoritma bekerja otomatis.

 

Pemilihan hashtag kini perlu lebih terarah dan dipikirkan secara matang berdasarkan tiga prinsip utama, yakni relevansi, spesifisitas, dan fokus pada niche.

 

Langkah pertama adalah memilih hashtag yang benar-benar menggambarkan konten. Jika seorang seniman memosting lukisan bunga cat air, alih-alih menggunakan tagar umum, seperti #art atau #painting, ia dapat memilih tagar yang lebih spesifik, seperti #watercolorbotanicalart, #contemporarywatercolorartist, atau #handpaintedflowers.

 

Langkah kedua adalah memastikan setiap hashtag mencerminkan elemen nyata dari karya tersebut, seperti tema, teknik, medium, gaya visual, maupun lokasi. Hal ini membuat konten lebih mudah ditemukan oleh orang yang memang mencarinya.

 

Langkah ketiga adalah membuat beberapa variasi set hashtag. Meskipun jumlahnya terbatas, pengguna dapat membuat empat hingga lima kelompok tagar yang dapat dipakai bergiliran. Misalnya, satu set untuk karya potret, satu untuk seni abstrak, satu untuk konten proses kreatif, dan satu untuk karya bertema alam.

 

Dengan cara ini, pengguna tetap bisa menjangkau lebih banyak kategori audiens tanpa terlihat mengulang-ulang tagar yang sama pada setiap postingan.

 

Perubahan ini merupakan sinyal Instagram ingin mendorong kualitas. Pengguna diharapkan tidak hanya fokus pada optimasi teknis seperti hashtag, tetapi juga memperhatikan aspek lain, seperti gaya visual yang konsisten, storytelling dalam caption, penggunaan alt-text yang deskriptif, serta komunikasi langsung dengan audiens melalui komentar, live, atau fitur interaktif lainnya.

 

Tag
Share