Krisis di Liverpool, Mo Salah Merasa Jadi Kambing Hitam

JAKARTA — Mohamed Salah tidak mampu menyembunyikan kekecewaannya setelah kembali dicadangkan dalam laga Liverpool yang berakhir imbang 3–3 kontra Leeds United.

Di pertandingan yang berlangsung di Elland Road tersebut, penyerang asal Mesir itu bahkan tidak diberi satu menit pun untuk tampil, padahal Liverpool sangat membutuhkan tambahan gol menjelang bubaran.

Hasil ini memperpanjang periode suram The Reds julukan Liverpool.

Dari 10 pertandingan terakhir di Liga Premier Inggris, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dan kini berada di posisi kedelapan klasemen.

Salah, yang musim lalu berperan besar dengan 57 kontribusi gol di berbagai ajang, mengaku tak memahami alasan dirinya disisihkan dari tiga laga terakhir.

Ia menyebut situasi seperti ini belum pernah ia alami sepanjang karier profesionalnya.

Menurutnya, keputusan tersebut tidak sekadar soal taktik.

Ada rasa dikhianati yang ia rasakan, seolah-olah ia sedang dijadikan kambing hitam atas performa tim yang menurun.

“Ini sudah tiga pertandingan saya duduk di bangku cadangan. Saya sangat kecewa. Saya sudah memberikan banyak untuk klub ini, terutama musim lalu,” ujarnya dengan nada geram.

Salah juga mengungkapkan ia merasa klub tidak lagi membelanya.

Ia menilai ada upaya membiarkan namanya menjadi sasaran kritik, padahal di klub lain, menurutnya, pemain justru mendapat perlindungan.

Ia menegaskan posisi dan status yang ia miliki saat ini bukan datang begitu saja, tetapi hasil dari kerja keras bertahun-tahun.

Karena itu, ia menyayangkan harus terus memulai dari awal seolah-olah ia belum pernah berkontribusi apa pun.

Pemain berusia 33 tahun itu kemudian membuat pengakuan mengejutkan: hubungannya dengan manajer Arne Slot kini “sudah tidak ada lagi”. Padahal sebelumnya ia berkali-kali mengungkapkan rasa hormat terhadap pelatih asal Belanda tersebut.