Komisi II DPRD Lampung: Over Suplly Pasokan Ayam Bisa Diserap ke Program MBG
Komisi II DPRD Provinsi Lampung kunjungan kerja ke perusahaan ternak ayam PT Ciomas Adisatwa-IST-
LAMPUNG SELATAN – Komisi II DPRD Lampung cek ketersediaan pasokan ayam di Lampung.
Ini berkaitan dengan dukungan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilakukan pemerintah pusat.
Anggota Komisi II DPRD Lampung Fauzi Heri mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa produksi ayam di Lampung mencapai 300-400 ribu ekor per-hari, sedangkan kebutuhan harian hanya sekitar 209 ribu ekor.
Artinya, terdapat kelebihan pasokan (over supply) ayam antara 90 hingga 156 ribu ekor setiap hari.
BACA JUGA:Satgas MBG Lampung Ingatkan SPPG Disiplin Pelaporan agar Penyaluran Dana Tidak Terlambat
Fauzi Heri bilang, kondisi tersebut merupakan potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan program MBG di seluruh kabupaten/kota.
“Kami ingin memastikan kelebihan pasokan ayam di Lampung dapat diserap untuk Program MBG, sekaligus menjadi peluang kemitraan bagi UMKM lokal. Dengan kemitraan ini, ekonomi rakyat bergerak, gizi anak-anak terpenuhi,” ujar Fauzi Heri dalam keterangan persnya, Selasa 11 November 2025.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keamanan pangan dan kualitas protein dalam daging ayam yang akan dikonsumsi pada program MBG.
Menurut Fauzi, proses pemotongan harus dilakukan di Rumah Pemotongan Ayam (RPA) dengan standar higienis dan menggunakan penyimpanan cold storage agar daging tetap segar dan bebas dari kontaminasi bakteri.
BACA JUGA:BGN Ungkap Dugaan Pungli Calon Mitra MBG, Ribuan Usulan SPPG Dihapus
“Kalau pemotongan ayam dilakukan sesuai prosedur, daging ayam akan lebih sehat dan kandungan proteinnya lebih terjaga. Ini sangat penting untuk memastikan kualitas gizi para penerima program MBG,” ungkap Fauzi.
Dalam kesempatan itu, Fauzi Heri juga bilang, dia beserta anggota Komisi II lainnya sudah melakukan tinjauan ketersediaan pasokan ayam. Salahsatunya di PT Ciomas Adisatwa di Desa Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Senin 10 November 2025.
Mantan Ketua KPU Kota Bandarlampung itu juga mengatakan, Komisi II DPRD Lampung menyampaikan tujuh usulan kebijakan kemitraan antara PT Ciomas Adisatwa dan UMKM lokal agar rantai pasok ayam untuk program MBG lebih stabil dan merata.
Usulan tersebut meliputi: Kemitraan produktif berbasis UMKM dengan kontrak dan pembinaan berkelanjutan, penetapan harga dan kualitas ayam yang sesuai standar pasar modern, dan pembentukan pusat distribusi di setiap kabupaten agar pengiriman lebih efisien.
BACA JUGA:Gubernur Mirza: Program MBG Serap 24 Ribu Tenaga Kerja, Mayoritas dari Keluarga Miskin
Kemudian, pemberian pelatihan dan sertifikasi halal bagi mitra usaha, Penerapan sistem produksi ramah lingkungan, penggunaan e-tracking untuk memastikan transparansi pasokan, serta kolaborasi dengan koperasi dan BUMDes guna memperkuat peternak rakyat sebagai pemasok tambahan program MBG.
“Kami di Komisi II akan terus memantau dan mengawal agar kemitraan ini memberi manfaat ganda, bukan hanya memastikan pasokan pangan untuk rakyat, tapi juga meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM di Lampung,” tegas Fauzi.
Rencananya, hasil kunjungan dan 7 usulan kebijakan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja Komisi II DPRD Lampung bersama Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, serta pemangku kepentingan lainnya.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat ekosisten pangan daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
Diketahui Dalam kunjungan tersebut hadir Fauzi Heri, I Made Suarjaya, dan Mikdar Ilyas dari Fraksi Partai Gerindra, serta Aribun Sayunis dari Fraksi PDI Perjuangan.
Para Anggota Komisi II DPRD Lampung itu diterima langsung oleh Agus Wahyudi selaku Vice President Head Marketing Broiler PT Ciomas Adisatwa, Muzammil selaku Head of QA West Area, serta perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. (lus/abd)