Lima Kabupaten Diterjang Angin Kencang, Ratusan Rumah Rusak

Reporter: Tim Redaksi |

Editor: Yuda Pranata |

Rabu , 05 Nov 2025 - 21:09

Musibah angin kencang melanda lima kabupaten/kota di Provinsi Lampung.-FOTO IST -

lima kabupaten diterjang angin kencang, ratusan rumah rusak                            polda dan pemkot siaga 24 jam hadapi cuaca ekstrem
bandarlampung - sejak awal november 2025, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di provinsi lampung. hujan deras disertai angin kencang menerjang lima kabupaten dan mengakibatkan sedikitnya 142 rumah serta fasilitas umum rusak.
badan penanggulangan bencana daerah (bpbd) lampung mencatat kerusakan tersebar di lampung tengah, lampung timur, pesawaran, waykanan, dan tulangbawang barat. dari jumlah tersebut, 26 bangunan rusak berat, 28 rusak sedang, dan 88 rusak ringan.
meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi sejak 1 hingga 4 november 2025 tersebut.
baca juga: valve tambahkan mode hemat daya baru di steam deck
video amatir warga memperlihatkan detik-detik sapuan angin puting beliung di sejumlah lokasi. di tugu canang, gunung sugih, lampung tengah, kios pedagang dan warung tenda tampak porak-poranda, sebagian terbalik dan rusak parah. beberapa atap gedung sekolah dasar bahkan terlepas, sementara pohon-pohon tumbang menutup jalan.
menurut humas bpbd provinsi lampung, wahyu hidayat, angin kencang yang terjadi merupakan fenomena umum awal musim hujan, yang diperkirakan berlangsung hingga februari 2026.
“kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama di wilayah rawan puting beliung. fenomena ini merupakan bagian dari peralihan cuaca di awal musim hujan,” jelas wahyu, rabu (5/11).
terpisah, menghadapi potensi bencana alam yang meningkat akibat cuaca ekstrem, polda lampung menyiagakan 752 personel polri, ditambah 242 personel gabungan dari tni, bpbd, dan basarnas.
apel gelar pasukan digelar di lapangan korpri, kompleks kantor gubernur lampung, rabu (5/11/2025), dipimpin langsung kapolda lampung irjen helfi assegaf.
“kami fokuskan kesiapsiagaan di 114 titik rawan bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung yang tersebar di seluruh kabupaten/kota lampung,” kata kapolda.
“sekitar 85 persen wilayah tersebut merupakan daerah langganan banjir setiap tahun. semua personel telah dilengkapi peralatan darurat dan siap digerakkan kapan pun,” tambahnya.
kapolda menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor agar penanganan bencana berjalan cepat dan terkoordinasi. ia juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan rawan banjir.
“begitu debit air meningkat, segera lapor kepada aparat setempat. pastikan instalasi listrik aman dan barang berharga diamankan,” pesan kapolda.
sementara itu, pemerintah kota bandar lampung turut memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. wali kota eva dwiana memimpin apel siaga tanggap darurat di lapangan saburai, enggal, rabu (5/11).
dalam arahannya, bunda eva menegaskan seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat harus siaga penuh 24 jam menghadapi ancaman banjir, longsor, dan angin kencang.
“kesiapsiagaan bukan kegiatan seremonial, tapi budaya bersama. semua sumber daya—personel, peralatan, dan sistem koordinasi—harus siap dua puluh empat jam,” ujarnya.
eva juga menekankan pentingnya mitigasi berbasis masyarakat. ia meminta warga aktif menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, serta melakukan penghijauan di daerah rawan longsor.
“kalau masyarakat kompak menjaga lingkungan, risiko banjir dan longsor bisa ditekan. pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan warga,” kata dia.
selain kesiapsiagaan personel, pemkot juga memastikan logistik dasar, peralatan evakuasi, dan tempat pengungsian berada dalam kondisi siap pakai. infrastruktur seperti drainase dan tanggul akan diaudit ulang agar berfungsi optimal saat curah hujan tinggi.
“pastikan saluran air bersih dan tanggul berfungsi baik. kita tidak boleh menunggu bencana datang baru bergerak,” tegasnya.
eva menutup dengan seruan agar seluruh pihak, termasuk masyarakat, menjadikan kesiapsiagaan sebagai bagian dari gaya hidup perkotaan.
“bencana tidak bisa diprediksi, tapi bisa diminimalkan risikonya kalau kita siap. keselamatan warga adalah prioritas utama,” tandasnya. 
badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (bmkg) maritim lampung mengimbau masyarakat pesisir untuk tetap waspada terhadap potensi gempa besar atau megathrust yang dapat terjadi di wilayah selatan sumatera dan selatan jawa. meski belum dapat dipastikan waktu kejadiannya, bmkg menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan langkah mitigasi sejak dini.
amalia khoirunnisa selaku forecaster bmkg maritim lampung menjelaskan bahwa wilayah lampung berada di kawasan rawan. sebab, berdekatan dengan pertemuan lempeng tektonik aktif di perairan barat sumatera dan selat sunda. 
“walau gempa besar sudah lama tidak terjadi, potensi tetap ada karena energi di bawah permukaan bumi belum seluruhnya terlepas. kami hanya mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, bukan panik,” katanya.
amalia menegaskan bahwa bmkg maritim lampung terus melakukan pemantauan aktivitas seismik serta memperbarui sistem peringatan dini tsunami khususnya bagi warga di daerah pesisir yang berdekatan dengan perairan laut provinsi lampung. 
selain itu, edukasi masyarakat dan nelayan juga rutin dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di sekolah, kampus, hingga kelompok pesisir. 
“setiap bulan kami mengadakan kegiatan sosialisasi. kami juga menyampaikan materi tentang mitigasi bencana kepada mahasiswa atau masyarakat yang berkunjung ke kantor bmkg,” jelasnya.
amalia juga menyarankan agar masyarakat dapat memilah informasi di internet dengan lebih bijak dan terhindar dari hoax. 
sebab, hingga kini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu pasti terjadinya gempa yang memicu tsunami. 
“jika ada pihak yang menyebutkan tanggal atau jam tertentu, itu tidak benar. gempa baru bisa dianalisis setelah terjadi,” ujarnya menegaskan.
ia juga menambahkan, zona megathrust di selatan jawa hingga lampung memang menyimpan potensi gempa besar dengan kekuatan di atas magnitudo 8. namun, potensi tersebut bersifat ilmiah jangka panjang dan bukan peringatan gempa dalam waktu dekat. 
sebagai bentuk kesiapsiagaan, bmkg maritim lampung juga berkoordinasi dengan bpbd, basarnas, dan pemerintah daerah dalam memperbarui peta jalur evakuasi dan memastikan alat deteksi gempa dan tsunami di pesisir berfungsi optimal. 
“harapannya, masyarakat bisa lebih bijak menyaring informasi dan mengikuti sumber resmi seperti info bmkg agar tidak termakan isu yang menimbulkan kepanikan,” tutup amalia. (tim/c1/yud)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Lampung 6 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan