Pendapatan Lampung Naik, Belanja Turun
Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Sumatera Bagian Barat Wahyudi Arianto; Kepala Kantor Wilayah DJPb Lampung Purwadhi Adhiputranto; Kepala Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung Retno Sri Sulistyani; serta Plt. Kepala Kantor Wilayah DJKN Lamp-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -
“Defisit yang lebih terkendali menunjukkan bahwa APBN tetap berfungsi sebagai shock absorber terhadap dampak ketidakpastian ekonomi global, menjaga daya beli masyarakat, dan memperkuat stabilitas ekonomi Lampung,” jelas Purwadhi.
Beberapa program prioritas nasional di Lampung juga mencatat progres signifikan hingga Oktober 2025, antara lain program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 1,75 juta penerima (86%) dengan 560 SPPG aktif dan 897 supplier.
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) telah memiliki 2.715 koperasi berbadan hukum dan 418 gerai aktif, memperkuat agregasi ekonomi desa.
Program FLPP menyalurkan 4.352 unit rumah senilai Rp520,43 miliar, menambah total 28.558 unit sejak 2010.
Revitalisasi sekolah menjangkau 648 sekolah dengan realisasi Rp22,3 miliar (30%) dari kontrak total Rp74,4 miliar.
Program ketahanan pangan mencapai realisasi Rp626,2 miliar (48%) dari alokasi Rp1,29 triliun, termasuk proyek SID cetak sawah 4.000 hektare di empat kabupaten.
Purwadhi menambahkan, fokus ke depan diarahkan pada percepatan konstruksi infrastruktur pangan dan energi, termasuk mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mengatasi defisit daya Lampung sekitar 500 MW dari kebutuhan puncak 1.200 MW.
Selama periode 2020–2025, total belanja sosial pemerintah pusat di Lampung mencapai Rp22,96 triliun, mencakup program PKH, BPNT, BST, BPUM, Prakerja, dan Bantuan Kuota Internet.
Kebijakan ini berhasil menurunkan tingkat kemiskinan Lampung dari 12,76% (2020) menjadi 10,00% (Maret 2025), serta menekan kemiskinan ekstrem dari 1,32% (2023) menjadi 0,90% (2024).
Kabupaten dengan realisasi bansos tertinggi yaitu Lampung Tengah (11,57%), Lampung Utara (10,76%), dan Lampung Timur (10,25%).
’’Sinergi APBN dengan pemerintah daerah terbukti efektif memperkuat ketahanan sosial-ekonomi dan mempercepat pengentasan kemiskinan di Lampung,” pungkas Purwadhi. (pip/c1/yud)