Jual Pupuk Subsidi Diatas HET, Kios Resmi di Lamsel Diduga Kangkangi Kepmentan

Ilustrasi pupuk subsidi jenis urea --sumber:ist---

"Kesepakatan ongkir itu hanya antara kios dan Gapoktan. Kami para petani tidak pernah diajak rapat, tapi tetap dibebani biaya,” keluh salah seorang ketua Poktan di Desa Sidowaluyo.

Berbekal kejadian itu, petani meminta pemerintah daerah, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun), dan aparat penegak hukum turun tangan untuk melakukan pengecekan dan penertiban terhadap kios pupuk yang menjual pupuk subsidi diatas HET.

"Kami minta pemerintah turun tangan, jangan biarkan petani terus dirugikan. Subsidi pupuk itu untuk rakyat kecil, bukan untuk mencari keuntungan pribadi,” pinta sumber.

BACA JUGA:Eks Plt. Kabid Tibum Satpol PP Lamsel Didakwa Korupsi Insentif dan Honorarium

Dari penelusuran di lapangan, ada sejumlah 1 Gapoktan di Desa Sidowaluyo dan membawahi 60 Poktan. Setidaknya, 1 Poktan memiliki lahan garapan seluas 20 hektare. Dimana, 1 hektare lahan mendapat kuota pupuk subsidi kisaran 1,2 ton untuk 3 kali musim tanam.

Dari situlah, ketemu hitungan kasar kuota kira-kira 1.440 ton pupuk subsidi untuk petani. Dari perhitungan 1000 ton pupuk subsidi, pemilik kios diperkirakan bisa meraup keuntungan mencapai 150jt itupun jika dijual sesuai HET pemerintah. Bagi kios nakal, bisa jadi mendulang untung lebih banyak.

Saat konfirmasi terkait keluhan petani membeli pupuk subsidi urea ke kios pupuk di Desa Sidowaluyo, dirasa kemahalan dan memberatkan, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pertanian Sidomulyo, Teguh malah bertanya balik.

"Di kios/ppts? di Poktan/petani bang? dan kapan?," balas Teguh.

Teguh beralasan, hari Senin (27/10) kemarin, dirinya bersama petugas PPL sudah melakukan sosialisasi terkait penurunan harga pupuk oleh pemerintah sesuai HET yang baru kepada Gapoktan dan kios.

BACA JUGA:Konflik Tanah Sudah Berlangsung 31 Tahun di Mesuji Dimediasi

"Kami sebagai pengawas di lapangan berkewajiban menjelaskannya," kata dia.

Disinggung mengenai kios milik S yang masih menjual pupuk subsidi jenis urea diatas HET, Teguh mengaku belum mengetahuinya dan seolah-olah kecolongan.

"Belum bang, kami coba crosscek ke bawah," balasnya. (Hdk)

Tag
Share