Ditelepon OTK, Rp130 Juta Milik Warga Bandar Lampung Raib

BANDARLAMPUNG - Warga Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, diresahkan dengan telepon fiktif dari orang tak dikenal (OTK).

Informasi dihimpun Radar Lampung, OTK itu mengatasnamakan Kecamatan Sukarame meminta data pribadi warga dengan cara menelepon langsung. 

Bahkan, ada warga yang mengalami kerugian hingga Rp130 juta. 

Modusnya, OTK meminta data data pribadi kependudukan dengan dalih ada perubahan atau registrasi ulang Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan Sukarame Agus Setiawan, mengatakan, modus upaya penipuan telepon ini sudah membuat resah warga dari sekitar dua bulan ini. 

 “Dua hari lalu juga ada satu orang yang datang, katanya dihubungi untuk perubahan data KTP. Yang menghubungi mengaku pegawai sini karena foto profilnya juga pakai baju Korpri, jadi ada warga yang percaya,” kata Agus, saat ditemui Radar Lampung di Kantor Kecamatan Sukarame, Selasa 28 Oktober 2025.

Agus juga menegaskan, pihak Kecamatan Sukarame tidak pernah menelepon warga untuk perubahan data maupun registrasi ulang Identitas Kependudukan.

“Waktu (korban, Red) datang ke sini, katanya diminta perubahan data kartu keluarga, KTP. Tapi ya kita nggak ada menelepon mereka. Karena, kalau di sini mau buat KTP ya datang langsung untuk rekamannya,” jelasnya.

Sementara, Kepala Seksi Pelayanan Umum, Tri Novalinda mengungkapkan, sudah ada warga yang mengalami kerugian materiil. 

“Saya pun kaget juga, bahkan sudah ada yang rekeningnya kebobol, kena Rp130 juta, karena dia kasih informasi pribadi,” ucap Tri.

Akibat hal ini, pihak Kecamatan Sukarame sudah melakukan himbauan kepada warga melalui masing-masing kelurahan dan Rukun Tetangga (RT) untuk tidak menggubris dan memberikan data pribadi ke nomor yang tidak dikenal.

“Kalau untuk menghimbau warga, kami sering lewat kelurahan dan RT, kita sampaikan via grup-grup Whatsapp per RT. Di grup juga banyak yang tanya, apakah benar ada registrasi ulang dari kecamatan. Nggak ada, kita nggak pernah ada hal semacam itu,” tambah Tri.

Dito, salah satu warga Kecamatan Sukarame mengaku belum pernah mendapatkan telepon semacam itu, tapi ia berharap hal ini tidak terjadi berulang lagi.

“Belum pernah dapat, sih. Tapi, semoga nggak keulang, karena kadang ada warga yang masih awam main kasih data pribadi,” ucapnya. (yas/c1/abd) 

Tag
Share