Wanita Muda di Tanggamus Buat Laporan Palsu, Kasus Perampokan Ternyata Rekayasa Sendiri
LAPORAN PALSU: Polres Tanggamus saat mendatangi rumah korban yang mengaku mengalami perampokan. -Foto IST -
KOTAAGJNG – Fakta mengejutkan terungkap di balik laporan dugaan pencurian dengan kekerasan yang sempat menghebohkan warga Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.
Satreskrim Polres Tanggamus memastikan kejadian itu hanyalah rekayasa dari pelapor sendiri dan tidak pernah benar-benar terjadi.
Kasatreskrim Polres Tanggamus AKP Khairul Yasin Ariga melalui keterangan tertulis yang disampaikan oleh Seksi Humas Polres Tanggamus, mengungkapkan bahwa pelapor berinisial BC (21) warga Pekon Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo, mengakui telah membuat laporan palsu.
“Dari hasil penyelidikan, kami menemukan sejumlah kejanggalan dalam keterangan korban. Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, korban akhirnya mengaku bahwa kejadian yang dilaporkannya hanyalah rekayasa semata,” ujar AKP Khairul.
Menurut Kasat, dalam laporan awalnya BC mengaku menjadi korban perampokan oleh tiga pria tidak dikenal yang masuk ke rumahnya, menodongkan senjata tajam, mencekik leher, lalu membawa kabur uang Rp10 juta serta emas 5 gram.
Namun, hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan para saksi tidak mendukung cerita tersebut.
“Awalnya pelapor berusaha meyakinkan penyidik ia benar-benar jadi korban kekerasan. Namun setelah kami dalami, bukti di lapangan justru bertentangan dengan pengakuannya. Akhirnya, ia mengaku seluruh ceritanya hanya dibuat-buat,” jelas Khairul.
Motif di balik laporan palsu itu, lanjutnya, berawal dari hutang yang dimiliki BC kepada seorang rentenir saat masih bekerja di Jakarta.
Ia awalnya berutang Rp500 ribu yang kemudian berbunga hingga mencapai sekitar Rp15 juta.
Karena terus ditagih, BC meminjam lagi uang Rp5 juta dari temannya bernama Salsa dan menyerahkan emas 5 gram kepada rentenir tersebut.
“Ketika uang di celengan rumah sudah habis untuk membayar utang, dia kemudian membuat skenario seolah-olah menjadi korban perampokan,” tambahnya.
Tak hanya itu, BC juga mengaku melukai dirinya sendiri agar rekayasa tersebut terlihat nyata di depan keluarga.
“Luka di pipi dan tangan dibuat sendiri menggunakan pinset, sedangkan luka di kaki diperoleh saat memperbaiki pagar rumah. Jadi tidak ada tindak kekerasan dari pihak lain seperti yang sempat dia ceritakan,” terang Kasat.
Kini, penyidik tengah menindaklanjuti kasus tersebut.