Tak Ingin Kecolongan, Siaga di TPA Bakung
SIAGA: Petugas Damkar dan gabungan Satgas Bandarlampung masih bersiaga di TPA Bakung guna memantau api muncul kembali di tumpukan sampah.- FOTO MELIDA ROHLITA -
BANDARLAMPUNG - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Bandarlampung, diduga dilakukan orang tak bertanggung jawab. Guna memantau api agar tidak kembali muncul, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan gabungan Satgas Bandarlampung hingga kini bersiaga di TPA Bakung.
Kepala Dinas Damkar Bandarlampung Anthony Irawan menyatakan pasca terbakar selama satu pekan penuh, kondisi TPA Bakung terlihat cukup kondusif, meskipun masih ada sejumlah titik asap di lokasi. ’’Spot-spot asap kami temukan pada siang hari karena pada malam hari tidak terlihat," katanya.
Dalam sehari, lanjut Anthony, tim gabungan menemukan titik asap sebanyak 3-5 kali. ''Tapi, itu bisa kami lokalisasi dan padamkan dengan alat spray portable. Titik asap ini intensitasnya kecil sehingga pemadaman dilakukan dengan portable agar lebih efektif," ujar Anthony.
Selain hal itu, kata Anthony, belum lama ini anggotanya dan para satgas memergoki adanya oknum tidak bertanggung jawab diduga akan melakukan hal tidak baik. ''Waktu itu, kita juga menemukan orang-orang itu melarikan diri. Tapi, kami tidak melakukan pengejaran karena itu kejadiannya malam hari. Tidak diketahui tujuannya apa. Jadi sekarang ini, kita masih terus berjaga," ungkap Anthony.
Sebelumnya diberitakan, petugas Damkar Bandarlampung dan Tim Satgas Bencana berhasil menguasai lahan dari api di TPA Bakung, Kamis (19/10).
Lahan sampah yang sehari sebelumnya dibantu warga memadamkan dengan air dan alat seadanya sudah padam. Petugas kini tengah fokus memadamkan api kecil dan asap yang mulai berkurang dari bara-bara api yang terkubur di dalam tumpukan sampah. Petugas pun mengerahkan alat berat berupa ekskavator dan air yang disuplai dari berbagai tempat.
Terlihat juga Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana turun langsung mengawasi bahkan membantu memadamkan api kecil supaya tidak menyebar. Melihat kondisi yang terkendali itulah, wali kota sekali lagi menyatakan pihaknya belum akan melakukan peningkatan status darurat bencana. "Seperti kita lihat kondisi hari ini sudah bisa terkendali, keadaan membaik. Bunda juga sudah meminta pendapat dari teman-teman di lapangan bahwa kita belum bisa menaikkan status darurat bencana karena ini masih bisa ditangani," katanya.
Bukan hanya itu. Bunda Eva menyatakan pihaknya juga telah menyiagakan tim yang berjaga 24 jam di lokasi guna menghindari segala kemungkinan. "Apalagi di sini kita ada piket 24 jam. Tim lapangan terdiri atas BPBD, Damkar, Satpol PP, hingga Dinas Kesehatan," ujarnya.
Sembari para petugas berjibaku, Bunda Eva juga mengimbau warga tidak beraktivitas di lokasi tersebut demi keselamatan diri. "Bunda juga sudah mengimbau kepada semua pemulung di lokasi ini steril, jadi tidak boleh ada satupun orang yang beraktivitas di sini. Kecuali tim dari satgas kami. Karena kami ingin semua penanganan ini cepat selesai. Apa penyebab kebakaran dan antisipasi supaya tidak terjadi hal serupa," terangnya.
Bunda Eva menjelaskan, salah satu faktor yang menyulitkan petugas memadamkan bara api adalah angin kencang di lokasi kejadian. "Satgas jangan berhenti dulu kalau belum selesai. Ini karena angin kencang bara api sulit padam," ungkapnya.
Bunda Eva berharap semua situasi ini cepat berlalu, termasuk nakes ada lima puskesmas yang sedang keliling dan ada juga yang di TPA Bakung. ’’Supaya warga bila ada yang terdampak asap, sesak atau batuk, segera mendapat bantuan penanganan. Masyarakat dan pemerintah kolaborasi bahu-membahu," tegasnya.
Diketahui dalam pemadaman TPA Bakung sudah menghabiskan air 1,5 juta liter air. Area yang terbakar lebih dari 5 hektare. (mel/c1/ful)