546 Warga Digigit Hewan Penular Rabies, Kucing Terbanyak

Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandarlampung mencatat 546 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) hingga Agustus 2025.
Dari total tersebut, kucing menjadi hewan paling banyak menggigit warga, yakni mencapai 404 kasus. Sisanya terdiri dari anjing sebanyak 114 kasus dan kera (monyet) 28 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Muhtadi A. Temenggung menegaskan meski angka gigitan hewan tergolong tinggi, tidak ditemukan kasus positif rabies maupun kematian akibat rabies sepanjang tahun ini.
BACA JUGA:BUMD Dilantik, Direksi Tak Ngantor
"Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada laporan kasus rabies pada manusia. Seluruh kasus gigitan yang dilaporkan sudah ditangani sesuai prosedur dengan pemberian vaksin anti-rabies," ujar Muhtadi.
Menurutnya, peningkatan jumlah kasus gigitan HPR bukan berarti meningkatnya penularan rabies, melainkan menunjukkan kesadaran masyarakat yang semakin baik dalam melapor dan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setelah tergigit hewan.
"Dulu banyak yang menganggap gigitan hewan hal biasa. Sekarang, masyarakat lebih waspada dan langsung datang ke puskesmas untuk mendapatkan vaksin rabies. Ini kemajuan positif,” imbuhnya.
Banyaknya gigitan kucing, sambung Muhtadi, hal ini sebagai cerminan tren meningkatnya populasi kucing peliharaan di kawasan perkotaan. Banyak di antaranya yang tidak mendapatkan vaksinasi atau dibiarkan berkeliaran bebas.
“Kasus gigitan kucing mendominasi karena sebagian besar masyarakat masih belum memahami bahwa kucing juga bisa menjadi pembawa virus rabies, bukan hanya anjing,” katanya.