Lima Siswa SMAN 1 Punggur Diduga Keracunan MBG

PANTAU KONDISI: Kejari Lamteng memantau kondisi siswa SMAN 1 Punggur yang diduga keracunan MBG. --
METRO – Lima pelajar SMA Negeri 1 Punggur, Lampung Tengah (Lamteng) menjalani perawatan di RSUD Ahmad Yani Kota Metro akibat dugaan keracunan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Direktur RSUD Ahmad Yani, dr. Fitri Agustina, mengatakan kondisi kelima siswa kini berangsur membaik.
“Alhamdulillah, kondisi pasien sudah stabil. Hanya dua siswa yang masih mengeluhkan sesak dan pusing, sementara tiga lainnya sudah tidak memiliki keluhan,” ujarnya, Senin, (6/10).
Fitri menjelaskan, saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD), para siswa mengeluh nyeri perut, pusing, sesak, dan mual. Setelah mendapatkan penanganan medis, seluruh pasien kini dalam kondisi stabil.
Selain lima siswa yang dirawat di RSUD Ahmad Yani, empat siswa lainnya juga dilaporkan mendapat perawatan di RS Azizah Kota Metro dengan gejala serupa.
Kasus dugaan keracunan ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap pelaksanaan program nasional MBG yang merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk anak sekolah di seluruh Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Kejari Lampung Tengah langsung melakukan pemantauan di lapangan.
Kepala Kejari Lampung Tengah, Tommy Adhyaksa Putra, menugaskan Seksi Intelijen untuk menelusuri penyebab kejadian dan memastikan keamanan konsumsi MBG di sekolah-sekolah.
Kepala Seksi Intelijen, Alfa Dera, memimpin tim yang melakukan pengecekan ke RSUD Ahmad Yani Metro, SMA Negeri 1 Punggur, serta dapur penyedia makanan di SPPG Nunggalrejo.
“Tim ingin memastikan kondisi siswa yang sempat dirawat kini telah pulih dan kegiatan belajar di sekolah kembali normal,” ujar Alfa, Selasa.
Menurutnya, sebagian besar siswa sudah diperbolehkan pulang dan kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 1 Punggur kembali berjalan kondusif.
Kejari juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Polsek Punggur, serta Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah untuk memperketat standar kebersihan dan keamanan pangan dalam program MBG.
“Langkah ini bagian dari komitmen kami memastikan program MBG berjalan aman dan sesuai ketentuan,” tegas Alfa.
Ia menambahkan, pelaksanaan MBG di Lampung Tengah memerlukan pengawasan ekstra agar tidak menimbulkan risiko bagi peserta didik.
“Program makan bergizi harus menyehatkan, bukan justru membahayakan generasi muda,” ujarnya.
Selain mengawasi MBG, Kejari Lampung Tengah juga terus memperkuat program pemberdayaan masyarakat, seperti Petani Mitra Adhyaksa, UMKM Mitra Adhyaksa, dan Koperasi Merah Putih Mitra Adhyaksa, sebagai bagian dari inovasi Kejaksaan Tinggi Lampung di bawah kepemimpinan Danang Suryo Wibowo.
“Kami ingin memastikan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, aman, sehat, dan terlindungi,” tegas Alfa.
Ia memastikan Kejari Lampung Tengah akan terus melakukan pengawasan secara humanis, profesional, dan terukur terhadap pelaksanaan program MBG.
Dengan langkah cepat dan pengawasan ketat, Kejari berkomitmen menjamin program Makanan Bergizi Gratis benar-benar bergizi, aman, dan bermanfaat bagi siswa di Lampung Tengah. (rur/sur/nca)