Pemerintah Ungkap Fakta Baru Udang RI Terdeteksi Radioaktif

Ilustrasi udang beku. -- FOTO YOUTUBE.COM/MELANIE COOKS
JAKARTA — Indonesia terus memberikan informasi terkini secara berkala kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan otoritas Amerika Serikat terkait penyelidikan atas terdeteksinya unsur radioaktif dalam kiriman udang, kata pihak berwenang Indonesia pada Selasa (30/9).
Investigasi dilakukan setelah jejak Cesium-137 ditemukan dalam sejumlah udang yang dikirim ke Amerika Serikat oleh sebuah perusahaan lokal pada Agustus lalu. Pekan lalu, kontaminan serupa juga terdeteksi dalam kiriman cengkih, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
’’Indonesia sedang berkomunikasi dengan IAEA dan otoritas AS serta berbagi temuan gugus tugas,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan kepada wartawan, seperti dikutip dari CNA.
Dalam situs resminya, FDA menjelaskan bahwa Cesium-137 adalah radionuklida yang biasanya ditemukan di lingkungan akibat uji coba nuklir atau kecelakaan besar, seperti Chernobyl dan Fukushima. Indonesia sendiri tidak memiliki senjata nuklir maupun pembangkit listrik tenaga nuklir.
Terkait temuan FDA pada ekspor cengkih, pejabat Kementerian Pangan, Bara Hasibuan, menyampaikan bahwa investigasi masih berlangsung. FDA telah melarang perusahaan pengekspor PT Natural Java Spice mengirim rempah-rempah ke AS.
Komentar tersebut muncul usai rapat investigasi pencemaran udang yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan. Pemerintah membentuk satgas khusus setelah FDA AS mengeluarkan peringatan agar konsumen, distributor, dan penjual di AS tidak mengonsumsi atau menjual udang beku impor dari PT Bahari Makmur Sejati.
Menurut Zulkifli, hasil awal satgas menunjukkan kontaminasi hanya terjadi di Cikande, kawasan industri di pinggiran Jakarta. Pemerintah juga melakukan pemeriksaan kesehatan di lokasi, termasuk terhadap staf pabrik besi tua yang diduga menjadi sumber radiasi.