Program Kemitraan, SGC Ajak Petani Singkong Lampung Tanam Tebu

Petani di Tulangbawang antusias mengikuti sosialisasi kemitraan tebu SGC sebagai alternatif menghadapi anjloknya harga singkong.-FOTO IST-
TULANGBAWANG – Untuk membantu petani keluar dari keterpurukan akibat turunnya harga singkong, Sugar Group Companies (SGC) mengajak mereka bermitra menanam tebu.
Program kemitraan ini disosialisasikan secara bertahap di sejumlah titik di Lampung. Setelah enam lokasi sebelumnya, giliran Kampung Gunung Tapa Ilir, Kecamatan Gedungmeneng, Kabupaten Tulangbawang, yang menjadi titik ke-7 sosialisasi pada Senin (29/9).
Perwakilan SGC, Ir. Sulis Prapto, menegaskan bahwa pola kemitraan yang ditawarkan harus saling menguntungkan. Ia menjelaskan, kontrak kemitraan berlangsung selama 10 tahun atau 10 musim giling, dan bisa diperpanjang.
“Dengan kemitraan ini, petani mendapat kepastian pasar. Tebu pasti dibeli dengan harga ideal. Sekali tanam, petani bisa panen hingga empat kali,” ujarnya.
Selain jaminan pasar, SGC berkomitmen memberikan pendampingan teknis dan seminar untuk meningkatkan kapasitas petani.
Direktur SGC, Sofwan Hadi, menambahkan bahwa program ini menjadi solusi bagi petani singkong yang saat ini terpukul akibat harga jual yang rendah. Ia meyakinkan, akses transportasi tidak menjadi hambatan karena lahan tebu menggunakan areal bekas singkong yang sudah memiliki jalur angkut.
Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Tulang Bawang, Nur Hasanah, menyampaikan kabar baik bahwa petani mitra tebu berhak mendapatkan pupuk subsidi untuk lahan maksimal dua hektare.
Antusiasme petani pun terlihat dalam sosialisasi tersebut. Rustam, salah satu petani, langsung mendaftarkan lahan seluas 10 hektare untuk bermitra dengan SGC. Hal serupa dilakukan Yurni yang menyiapkan lahan dua hektare.
SGC berencana melanjutkan sosialisasi program ini setiap minggu di dua titik berbeda, guna menjangkau lebih banyak petani di Lampung. (*)