Anggaran Terbatas, Bandara Gatot Subroto Hentikan Penerbangan hingga Akhir Oktober 2025

Sekretaris Daerah Waykanan, Machiavelli Herman Tarmizi -FOTO IST-

BLAMBANGANUMPU – Hampir dua bulan terakhir, Bandara Gatot Subroto Waykanan tidak lagi melayani penerbangan.

Bandara yang sebelumnya membuka rute Waykanan–Jakarta itu kini sepi, menyisakan pertanyaan besar bagi warga yang terbiasa mengandalkan moda transportasi udara tersebut.

Bukan karena sepi penumpang, penghentian sementara penerbangan ini dipicu keterbatasan anggaran subsidi.

Pemerintah Kabupaten Waykanan menegaskan, dana subsidi Rp2,5 miliar tahun ini tidak cukup menutup biaya operasional sepanjang 2025.

Sekretaris Daerah Waykanan, Machiavelli Herman Tarmizi menjelaskan kerja sama dengan maskapai sebenarnya masih berlaku hingga 25 Desember 2025.

Namun, dengan biaya sekali terbang pulang-pergi mencapai Rp338 juta, anggaran yang tersedia hanya mampu membiayai penerbangan dua bulan terakhir tahun ini.

“Waykanan masih punya deposit Rp2,2 miliar. Dengan perhitungan itu, penerbangan hanya bisa dibuka pada November dan Desember 2025. Untuk bulan lain memang ditiadakan karena anggaran tidak mencukupi,” ujarnya, Jumat (26/9).

Kondisi ini membuat masyarakat harus mencari alternatif perjalanan, baik jalur darat maupun melalui bandara terdekat di provinsi lain.

Para pelaku usaha yang biasa mengandalkan penerbangan juga merasakan dampaknya.

Bagi pemerintah daerah, keputusan meniadakan penerbangan ini bukan hal mudah. Sejak awal, Bandara Gatot Subroto diharapkan menjadi pintu masuk investasi sekaligus mempercepat mobilitas masyarakat Waykanan.

Sementara itu, untuk tahun 2026, nasib penerbangan masih menunggu hasil pembahasan bersama kabupaten tetangga dan Kementerian Perhubungan.

Opsi perpanjangan subsidi atau skema kerja sama baru tengah dikaji untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan.(*)

Tag
Share