Pemkot Siapkan Rp26 Miliar untuk Alkes

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana akan menggandeng RSPAD dan RSCM.-FOTO IST-

Bunda Eva – begitu ia disapa – mengungkapkan betapa pentingnya kehadiran rumah sakit tersebut. “Banyak warga kita yang harus jauh-jauh ke Jakarta, ke Palembang, hanya untuk mendapat perawatan penyakit dalam. Kita tidak ingin itu terus terjadi,” katanya.

Pemerintah Kota Bandar Lampung menargetkan pembangunan rumah sakit ini akan rampung pada tahun 2026. Meski waktu pengerjaan cukup singkat, Eva memastikan, Pemkot tidak akan main-main dengan kualitasnya.

“Rumah sakit ini harus siap menjadi rujukan. Semua fasilitas harus lengkap, mulai dari ruang operasi modern, klinik spesialis, sampai ruang perawatan yang nyaman,” tegasnya.

Namun, Eva tak menutup mata bahwa salah satu tantangan besar dalam membangun rumah sakit ini bukan hanya pada fisik bangunannya, tapi juga pada ketersediaan tenaga medis yang mumpuni. Untuk itu, dalam waktu dekat, Pemkot akan mendatangkan dokter spesialis dari luar daerah.

“Kita akan ekspor dulu dokter-dokter spesialis dari Palembang dan Jakarta. Sambil jalan, kita siapkan SDM lokal,” ujarnya.

Menariknya, Pemkot tidak hanya fokus mendatangkan dokter dari luar, namun juga menyiapkan regenerasi tenaga medis lokal. Sebanyak 10 kuota beasiswa akan diberikan kepada dokter muda asal Bandar Lampung untuk melanjutkan pendidikan spesialis penyakit dalam.

“Bagi yang mau, seluruh biaya pendidikan, tempat tinggal, makan, sampai kebutuhan sehari-hari, semuanya ditanggung Pemkot. Ini investasi jangka panjang agar kita tak terus bergantung pada daerah lain,” jelas Bunda Eva.

Dampak dari kehadiran rumah sakit ini jelas terasa bagi warga nantinya. Mereka tak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk berobat ke luar kota.

“Untuk masyarakat yang kurang mampu, semua biaya pengobatan akan kita gratiskan. Bagi yang mampu, tetap akan kita bantu dengan potongan 20 sampai 30 persen,” ujarnya.

Rumah sakit ini juga akan terbuka bagi warga dari kabupaten dan kota lain di Provinsi Lampung. Eva berharap Direktur RSUD A. Dadi Tjokrodipo, Teti Herawati, menyiapkan pelayanan yang tidak membedakan asal-usul pasien. “Warga kabupaten/kota lain juga boleh berobat di sini. Kita ini kan saudara semua,” katanya. (mel/c1/yud)

 

Tag
Share